REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kedekatan calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi dengan lingkaran istana dipersoalkan anggota Komisi III DPR RI dalam fit and proper test. Salah satunya, dipertanyakan tentang keberaniannya jika ditemukan kasus korupsi yang menyeret tokoh di lingkungan istana.
Menjawab pertanyaan itu, Yunus menyatakan dirinya akan tetap independen. Menurutnya, asalah independensi di KPK bersifat kolektif. "Artinya, semua komisioner harus bersikap independen, tak bisa berjalan sendiri-sendiri," katanya.
Menjadi pimpinan KPK, lanjutnya, harus dapat menjaga independensi dari mana pun juga. Tak hanya masalah pribadi, namun juga dari sisi yang lain. "Dari segi independensi semua meragukan. Tapi background saya sembilan tahun di PPATK dan satgas pemberantasan mafia hukum hingga bulan depan. Tapi percayalah saya akan memegang janji saya," katanya menegaskan.
Ia mencontohkan Filipina yang berani bertindak pada mantan presidennya yang diduga korup, menjemputnya di bandara, dan menahannya. "Tetap ditindak, walau mereka sudah tidak menjabat lagi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan memegang empat teladan Rasulullah, yaitu bersikap siddiq, tabligh, anamah, dan fathonah.