Selasa 29 Nov 2011 19:15 WIB

Menteri BUMN: Kalau Benar Kontraktor Hutama Karya yang Salah, Mereka Harus Tanggung Jawab

Jembatan Kukar Ambruk
Foto: Istimewa
Jembatan Kukar Ambruk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, PT Hutama Karya harus bertanggung jawab jika terbukti saat membangun jembatan Kutai Kartanegara melakukan kesalahan.

"Jika memang Hutama Karya sebagai kontraktor terbukti melakukan kesalahan dalam pembangunan jembatan tersebut maka mereka harus bertanggung jawab," kata Dahlan usai mengikuti Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa.

Meski demikian Dahlan berpendapat bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi pihak terkait.

Pada Sabtu (26/11) jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan Tenggarong kota dengan Tenggarong seberang runtuh.

Jembatan sepanjang 720 meter yang mulai dioperasikan pada 2001 ini terputus yang mengakibatkan setidaknya 5 orang meninggal dunia, 30 orang terluka dan 23 orang belum diketahui keberadannya.

Hutama Karya yang merupakan BUMN ini diketahui merupakan kontraktor pembangunan jembatan Kutai Kertanegara.

Menurut Dahlan, sepengetahuannya Hutama Karya bekerja berdasarkan desain, kemudian setelah selesai sesuai kontrak diserahkan ke pemiliknya.

Selanjutnya pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan swasta PT Bukaka Teknik Utama. "Kasus ini terjadi di masa pemeliharaan oleh swasta, jadi itu saja logikanya," kata Dahlan.

Mantan Direktur Utama PT PLN juga menyatakan dirinya selaku kuasa pemegang saham Hutama Karya belum meminta laporan dari manajemen perusahaan itu.

"Selain masasalah ini merupakan urusan korporasi, kami juga harus menunggu hasil penelitian apakah kesalahan saat pembangunan, saat pemeliharaan atau runtuh akibat fenomena alam. Ini yang belum jelas,' tegas Dahlan.

Ditambahkannya, kalau Hutama Karya salah dalam membangun berarti harus bertanggung jawab. "Salah membangun hanya salah satu dari kemungkinan, bisa saja salah disain, maupun gangguan alam," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement