REPUBLIKA, LAHAT-- Enam jembatan di jalan negara dan provinsi penghubung Kota Pagaralam dengan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mengalami kerusakan dan pergeseran pada pondasi, antara 15 meter hingga 25 centimeter.
Sebagian besar kerusakan jembatan itu, Ahad, terlihat pada bagian pondasi yang telah mengalami penurunan dan pergeseran, dan hingga kini belum dilakukan perbaikan.
Kelima jembatan itu, tiga berada di jalan provinsi dan dua di jalan negara antara Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.
"Kerusakan jembatan ini karena faktor usia dan perkembangan kota, sehingga terjadi peningkatan arus kendaraan yang melalui jalur Pagaralam. Belum lagi intensitas volume kendaraan yang lewat, sehingga terjadi pergeseran dan pondasi mengalami keropos," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pagaralam, Rasmizal, saat inspeksi mendadak (sidak), Ahad.
"Kondisi paling rawan terjadi pada Jembatan Sungai Indikat, Kecamatan Dempo Selatan, sudah bergeser antara 15 cm hingga 25 cm yang memiliki ketinggian mencapai 100 meter dan lebar tujuh meter serta panjang sekitar 30 meter," kata dia.
Sekitar lima tahun lalu, kata Rasmizal, kondisi jembatan itu memang sudah mengalami penurunan sekitar 25 centimeter dan mengalami kerusakan pada bagian pondasinya.
"Namun tidak tahu apa sudah dilakukan perbaikan oleh pihak Provinsi Sumsel, mengingat saat itu status jembatan itu masih berada di jalan provinsi," kata dia.
Dia mengemukakan, dulu pernah ada pembatasan tonase maksimal 10 ton bagi kendaraan yang bisa melewati jembatan tersebut, akan tetapi karena kurang pengawasan pihak terkait sehingga sering kendaraan kelebihan berat tetap bebas lewat.
Rasmizal merincikan, kelima jembatan itu terletak di Dusun Sandarangin, Kecamatan Dempo Utara, dua di Kelurahan Ulu Rurah, satu di Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagaralam Selatan, dan satu di Kelurahan Pagaram, Kecamatan Pagaralam Utara, dan terakhir di Dusun Mingkik, Kecamatan Dempo Selatan.
"Sebagain besar jembatan itu rata-rata memiliki panjang 3 meter dengan lebar sekitar 4 meter dan merupakan bangunan lama sewaktu Pagaralam masih di bawah Kabupaten Lahat," kata dia.
Ia mengatakan, kondisi jembatan itu mulai terjadi penurunan dan tidak kuat lagi menahan beban berat angkutan batu bara.