Jumat 04 Nov 2011 15:03 WIB

Menang atau Kalah, Pulau Komodo Harus Ditata Agar Konservasi Komodo Terjamin

Rep: Esthi Maharani/ Red: Siwi Tri Puji B
Jusuf Kalla dan Emy Hafild
Foto: Esthi Maharani/Republika
Jusuf Kalla dan Emy Hafild

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Pendukung Pemenangan Komodo (P2K), Emmy Hafild mengatakan Pulau Komodo sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata yang ramah lingkungan. Dengan kondisi yang belum banyak dikunjungi wisatawan, Pulau Komodo masih memiliki waktu untuk menyiapkan tata ruang dan pengelolaan yang baik untuk sektor pariwisat ke depan.

“Menang atau tidak nantinya, Pulau Komodo tetap harus berbenah dan menyiapkan diri untuk kedatangan para turis,” katanya.

 

Duta besar Komodo, Jusuf Kalla meyakinkan konservasi Komodo agar tidak akan terganggu. Terlebih dengan mulai meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke sana baik untuk mendukung Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai New 7 Wonder ataupun untuk sekadar berwisata.

“Tentu ke depannya kita buatkan kuota agar tidak semua bisa masuk ke sana,” katanya saat menggelar jumpa pers di kantor pusat PMI di Jakarta Selatan, Jumat (4/11). Kuota itu, lanjut JK, akan membuat batasan maksimal sekitar 300-500 orang. Untuk turis asing, biayanya harus lebih mahal agar masyarakat juga bisa menikmati.

Dengan begitu, ia menyakini sektor ekonomi masyarakat di NTT bisa berkembang tetapi habitat Komodo juga tidak terganggu. Karena, untuk melihat Komodo tidak membutuhkan waktu lama.

Tetapi, ada hal lain yang bisa dieksplorasi di NTT seperti pantainya yang tak kalah indah.

"Kalau lihat Komodo itu paling lama 30 menit, tapi kita bisa ke pantainya yang indah, makan ikan bakar, makan enak atau ke Labuan Bajo," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement