Kamis 13 Oct 2011 19:15 WIB

Gempa Bali Akibatkan Banyak Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Tertunda

Bandara Ngurah Rai Bali
Foto: AP/Nyoman Budhiana
Bandara Ngurah Rai Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter, Kamis pukul 11.16 Wita, membuat jadwal penerbangan dari Bandara Ngurah Rai di Tuban, Kuta, Kabupaten Badung, banyak yang mengalami penundaan (delay).

Dari pemantauan hingga Kamis petang, di ruang tunggu terminal keberangkatan domestik masih terjadi antrean penumpang berbagai tujuan akibat pesawat yang hendak mereka tumpangi mengalami penundaan. Penumpang di ruang tunggu yang berdatangan sejak siang mengalami penundaan terbang, sehingga menumpuk, bergabung dengan calon penumpang yang baru datang untuk menunggu penerbangan berikutnya yang juga delay.

"Saya sudah menunggu lebih satu jam dari jadwal terbang ke Semarang, namun belum juga ada perintah untuk masuk ke pesawat (boarding)," ujar Dewa Nengah, seorang penumpang Wings Air.

Berdasarkan catatan dari jadwal penerbangan pada layar monitor, pesawat yang mengalami penundaan terbang itu di antaranya GA 347 (Garuda) tujuan Surabaya, dari jadwal pukul 17.00, hingga lebih 19.00 Wita belum juga terbang;

Wings Air tujuan Semarang (JT 1803) yang dijadwalkan pukul 18.15, sampai satu jam kemudian juga belum terbang; Sriwijaya tujuan Jakarta (SJ 261) dengan jadwal pukul 17.05, hingga lewat dari 19.00 Wita juga belum terbang.

Lion Air (JT 033) tujuan Jakarta yang dijadwalkan terbang pukul 18.45 Wita dan Garuda (GA 255) tujuan Yogyakarta yang dijadwalkan pukul 19.10 Wita, pada layar monitor tertulis penjelasan "delay".

Petugas bandara di bawah unit Airport Duty Manager yang dihubungi, menyatakan masih melakukan pengecekan banyaknya jadwal penerbangan yang ditunda tersebut dan keterkaitannya dengan gempa yang berpusat pada jarak 143 kilo meter barat daya Nusa Dua itu. "Saya cek dulu, apa yang sebenarnya terjadi," ucap seorang petugas siaga yang dilengkapi pesawat telepon seluler dengan nomor khusus tersebut.

Gempa di Bali terjadi pada kedalaman 10 kilometer di bawah laut dengan posisi 9,89 derajat Lintang Selatan dan 114,53 derajat Bujur Timur.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement