Ahad 31 Dec 2023 16:07 WIB

BBMKG Catat 324 Kali Gempa Bumi Terjadi di Bali Sepanjang 2023

Hanya satu kali kejadian gempa di Bali dengan magnitudo 5.

Wisatawan antre menaiki kapal cepat untuk menyeberang menuju Nusa Penida di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022). Sepanjang 2023 terjadi 324 kali gempa di Bali.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan antre menaiki kapal cepat untuk menyeberang menuju Nusa Penida di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022). Sepanjang 2023 terjadi 324 kali gempa di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat sebanyak 324 kali gempa bumi terjadi di Bali selama 2023 atau turun dibandingkan 2022 yang mencapai 435 kejadian. Hanya satu kali kejadian gempa dengan magnitudo 5.

“Hanya satu kejadian gempa bumi dengan kekuatan di atas atau sama dengan magnitudo 5,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Ahad (31/12/2023).

Baca Juga

Ia menyebutkan gempa bumi di Bali didominasi oleh gempa bumi dengan kekuatan magnitudo kurang dari 3 yang mencapai 271 kali kejadian. Kemudian magnitudo 3 hingga kurang dari magnitudo 5 mencapai 52 kali.

Berdasarkan kedalamannya, gempa di wilayah Bali didominasi oleh gempa bumi dangkal yang terjadi pada kedalaman kurang dari 60 kilometer.

Sementara itu, untuk regional III yang meliputi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, BBMKG mencatat ada 5.500 kali gempa bumi di wilayah tersebut baik berpusat di darat maupun di laut.

Ia merinci kekuatan gempa bumi dengan magnitudo di bawah 3 sebanyak 3.971 kali, kemudian gempa bumi magnitudo 3 hingga kurang dari 5 sebanyak 1.508 kali kejadian.

Selanjutnya, ada 21 kali kejadian gempa bumi sepanjang 2023 dengan kekuatan magnitudo sama dengan atau di atas 5.

Cahyo menambahkan dinamika bumi kompleks terlihat dari bervariasinya episenter, hiposenter dan kekuatan gempa bumi yang terjadi.

“Hingga kini gempa bumi belum bisa diprediksi. Oleh karena itu, diperlukan adanya sosialisasi serta simulasi untuk menghadapi gempa bumi dan tsunami dalam meminimalkan terjadinya kerugian dan jatuhnya korban jiwa,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk mewujudkan nol korban, BMKG bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat gencar melakukan kegiatan untuk membentuk komunitas masyarakat yang siap dan tanggap terhadap bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.

Ada pun kegiatan yang sudah berjalan adalah BMKG goes to school, kesiapsiagaan bencana bagi dunia usaha pariwisata, dan latihan waspada tsunami.

Selain memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tanggap terhadap bencana, pihaknya mengimbau masyarakat untuk membangun bangunan tahan gempa untuk meminimalkan kerusakan dan korban jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement