REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tidak semua pilot maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk setuju rencana aksi mogok terbang pada 28 Juli 2011 mendatang. Sejumlah pilot senior yang telah bekerja di Garuda Indonesia sejak tahun 1977, menyatakan keberatan dengan rencana mogok terbang tersebut.
Salah satu pilot Garuda Indonesia, Kapten Manotar Napitupulu, mewakili rekan pilot yang bersilang pendapat dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG) menghimbau sesama pilot agar tetap terbang seperti biasa sambil menunggu negosiasi dengan manajemen menemui titik temu.
"Kami mengimbau jangan mogok kerja karena kalau mogok terbang sehari saja dampaknya bisa panjang atau berbulan-bulan karena penerbangan itu berantai," ujar pilot yang kini menerbangkan Airbus A 330 dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/7).
Hal yang sama juga ditegaskan Kapten Boeing 737 NG 800, Hendra Wijaya. Ia menyatakan akan tetap terbang meski ada rencana mogok kerja dari APG. "Kita akan tetap terbang jadi tidak terpengaruh (rencana mogokk APG)," katanya.
Dia mengutarakan jika aksi mogok terbang dilaksanakan nantinya menyebabkan para penumpang Garuda terlantar. "Kasihan penumpang," tambahnya.