Ahad 12 Oct 2025 09:38 WIB

Kluivert: Kami Bermain Fantastis, tapi Hasil tak Berpihak pada Indonesia

Indonesia tersisih dari persaingan menuju Piala Dunia 2026.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert.
Foto: IMAGO/Ali Issa
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih kepala tim nasional Indonesia Patrick Kluivert tak mampu menyembunyikan kekecewaannya setelah skuad Garuda gagal meraih hasil positif dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak. Indonesia kalah 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Ahad (12/10/2025) dini hari WIB.

Satu-satunya gol dalam laga tersebut dicetak Zidane Aamar Iqbal ynag masuk pada babak kedua. Zidane memanfaatkan bentuk pertahanan timnas Indonesia yang belum sempurna karena sebelumnya dalam posisi menyerang.

Baca Juga

Pelatih asal Belanda tersebut menyebut para pemainnya sudah tampil luar biasa dan menunjukkan semangat juang tinggi. Namun, ia menilai, keberuntungan kembali belum berpihak pada Indonesia.

“Pertama-tama, tentu saja saya sangat kecewa. Saya pikir jika Anda melihat pertandingannya, kami tim yang jauh lebih baik,” ujar Kluivert usai pertandingan.

Ia menilai, anak asuhnya telah bekerja keras setelah menjalani laga berat menghadapi Arab Saudi tiga hari sebelumnya. Menurut Kluivert, performa Indonesia pada laga itu memperlihatkan karakter tim yang berkembang pesat.

Ia merasa bangga melihat semangat dan keberanian para pemain meski harus menelan hasil pahit. Dalam jalannya pertandingan, Indonesia mampu menciptakan sejumlah peluang dan menguasai permainan. Sayangnya, satu kesalahan dalam membuat keputusan dalam situasi bertahan membuat Garuda kehilangan poin penting.

Kluivert mengaku sangat terpukul dengan hasil tersebut. Namun, kata dia, rasa kecewa bukan hanya dirasakan dirinya, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Menurut Kluivert, seluruh tim, termasuk staf medis dan ofisial, telah bekerja keras untuk menjaga performa selama perjalanan panjang kualifikasi.

“Kami berkembang sebagai tim, baik secara individu maupun kolektif. Namun impian Piala Dunia kini sirna, dan itu sungguh sulit, sangat sulit,” tuturnya.

Saat ditanya soal masa depannya bersama tim nasional, Kluivert belum memberikan kepastian. Ia mengaku masih perlu waktu untuk merenungkan langkah selanjutnya. Menurutnya, saat ini yang paling penting adalah menghargai perjuangan tim yang telah memberikan segalanya di lapangan.

Ia juga menegaskan, masyarakat Indonesia berhak merasa bangga atas dedikasi para pemain. Kluivert menilai timnas Indonesia tidak terlalu muda untuk bersaing di level tertinggi Asia. Ia justru melihat mereka telah menunjukkan kualitas permainan yang menjanjikan saat menghadapi tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.

“Jika Anda bisa bermain seperti ini melawan tim peringkat 59 dan 58 dunia, sementara kami di peringkat 118, itu menunjukkan sesuatu. Saya, sebagai pelatih kepala, sangat bangga dengan mereka,” kata Kluivert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement