REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Sedikitnya 15 keluarga transmigran asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa meninggalkan lokasi transmigrasi Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). Langkah itu mereka lakukan karena khawatir kondisi keamanannya tidak terjamin.
Bahkan, ada satu dari 15 keluarga transmigran Boyolali yang meninggalkan lokasi dan kini perjalanan pulang ke kampung halamannya. Informasi itu disampaikan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Boyolali Setiyono, di Boyolali, Jumat (1/7).
Satu keluarga yang pulang ke kampung halamannya, Warsito, warga asal Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, Boyolali. Dia bersama istri dan seorang anaknya terpaksa pulang ke kampung halamannya, karena cemas keamanan keluargannya.
"Mereka sedang dalam perjalanan pulang ke Boyolali, sedangkan 14 keluarga lainnya masih bertahan menginap di kantor Kecamatan setempat," katanya. Menanggapi itu, fraksi mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) segera bertindak.
Ia mengatakan perlakuan oleh oknum perangkat desa setempat sudah tidak manusiawi terhadap para transmigran. Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Boyolali Agus Purmanto menjelaskan, kantornya sudah mendapat laporan kejadian yang menimpa para transmigram di Kutai Timur, termasuk warga asal Boyolali.
Menurut Wakil Bupati, mereka kini mengungsi di kantor kecamatan setempat untuk meminta perlindungan pemerintah setempat. Wakil Bupati, menegaskan, Pemkab Boyolali telah siap memulangkan warganya yang mengikuti program transmigransi ke daerahnya masing-masing.
Namun, kata dia, transmigrasi tersebut merupakan program pemerintah pusat, sehingga pihaknya akan mengembalikan terlebih dahulu ke Kemenakertrans.tanggung jawab pemerintah pusat. "Namun, jika warganya sudah mengawatirkan mereka segera dipulangkan," katanya.
Selain itu, kata Agus Purmanto, dari hasil pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah menjanjikan akan merelokasi para transmigran ke lokasi lain.
"Kami masih menunggu janji itu, dan pemerintah pusat juga sudah mengetahui hal ini. Pemkab Kutai Timur juga telah siap merelokasi transmigran yang terancam," katanya.
Sementara konflik transmigran asal Boyolali di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, kembali memanas, puluhan keluarga terpaksa angkat kaki, menyusul aksi anarkis yang diduga dilakukan oleh oknum perangkat desa setempat.
Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Boyolali Setiyono, akibat kejadian tersebut sebanyak 50 keluarga atau sekitar 156 jiwa harus meninggalkan lokasi transmigrasi. Mereka pergi berjalan kaki sejauh sekitar 20 kilometer menuju kantor kecamatan setempat.