REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati diminta menjelaskan terlebih dahulu soal duagaan keterlibatannya dalam skandal dana talangan Rp 6,7 triliun di bank Century sebelum menyosialisasi diri sebagai Calon Presiden 2014. "Pencalonan Sri Mulyani sebagai Capres tanpa didahului klarifikasi tentang skandalnya di Bank Century akan menimbulkan ingar bingar politik. Selain karena pencalonan itu tampak sangat dipaksakan, juga tidak etis karena sosok yang diduga bermasalah dipaksakan maju sebagai capres," kata anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/5).
Lebih lanjut Bambang menjelaskan dalam tradisi politik Indonesia, seorang calon presiden harus bersih dari masalah dugaan pelanggaran hukum. Karena itu tambah bambang lebih baik para simpatisan Sri Mulyani harus bersikap realistis. Menurut Bambang sebelum bermanuver menyosialisasikan Sri Mulyani sebagai Capres pada Pilpres 2014, para simpatisan juga harus mendorong Sri Mulyani menjelaskan dan mempertanggungjawabkan dugaan keterlibatannya dalam skandal Bank Century, sebagaimana direkomendasikan Pansus DPR untuk skandal itu.
Bambang menegaskan bahwa maju sebagai capres memang hak setiap orang dan setiap elemen masyarakat juga berhak mengajukan calonnya. Tetapi, tambahnya, semua elemen masyarakat tetap harus taat pada rambu-rambu atau syarat pencalonan, termasuk rambu tentang etika.
"Saya menghormati aspirasi para simpatisan Sri Mulyani yang kini gencar menggadang-gadang Sri Mulyani sebagai Capres. Tetapi mereka juga harus tahu bahwa di luar mereka, ada kelompok-kelompok masyarakat lain yang sampai saat ini terus menuntut penuntasan proses hukum skandal Bank Century, termasuk saya dan kawan-kawan eks anggota Pansus DPR," kata Bambang.