Jumat 24 Sep 2010 00:56 WIB

ICIS Dukung Pembangunan Masjid Ground Zero

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: Budi Raharjo
KH Hasyim Muzadi
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--International Conference of Islamic Scholars (ICIS) menyambut baik kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam pendirian Masjid di dekat Ground Zero.

''Kebijakan pemerintah AS dalam menetapkan pembangunan masjid di Ground Zero perlu mendapatkan penghargaan dari seluruh dunia Islam. Karena pembangunan tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah AS dibawah Barack Obama secara nyata telah membedakan antara terorisme dan agama. Hal ini sejalan dengan pidato presiden Obama di Kairo tentang hubungan antara Dunia Barat dengan Islam,'' tegas KH Hasyim Muzadi, Sekjen ICIS dalam konferensi pers di kantor ICIS, Jakarta, Kamis (23/9).

Kiai Hasyim didampingi Ketua MK Mahfudz MD, yang bertindak sebagai tenaga ahli hukum internasional dan HAM ICIS. Pada kesempatan itu, Kiai Hasyim juga menyampaikan penghargaan terhadap pemerintah AS dibawah pimpinan Presiden Barack Obama dalam ketegasannya melarang gerakan terencana yang akan dilakukan oleh Terry John dalam kampanye pembakaran kitab suci Alquran yang kemudian ternyata tidak terjadi. ''Bahwa kemudian masih ada perorangan yang melakukannya kami yakin tidak dalam kontrol pemerintah AS,'' paparnya.

Dikatakan Kiai Hasyim, seluruh kaum muslimin dan rakyat demokratis dunia tentu masih mengharapkan satu lagi kebijakan dari AS. Yakni kesiapan AS untuk membedakan antara teror dengan perang kemerdekaan dibelahan dunia manapun. ''Apabila dua hal mendasar tersebut telah menjadi kenyataan, ICIS yakin bahwa separuh terorisme dunia akan teratasi sehingga yang tersisa dari terorisme adalah terorisme yang sebenarnya yang harus dihadapi bersama-sama oleh dunia Barat dan dunia Timur,'' tegasnya.

ICIS berharap dalam waktu dekat dapat mengundang tokoh-tokoh Islam dan lintas agama AS untuk dapat melihat sendiri toleransi lintas agama di Indonesia. Menurut Kiai Hasyim, kasus-kasus konflik yang kelihatannya berkarakter agama di Indonesia pada hakekatnya tidaklah murni berkarakter agama, namun banyak faktor non agama yang seringkali diagamakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement