Senin 15 Dec 2025 02:48 WIB

Wamentrans: Program Transmigrasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Wamentrans Viva Yoga Mauladi menyatakan program transmigrasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan pendatang.

Rep: antara/ Red: antara
Wamentrans: Program transmigrasi untuk kesejahteraan masyarakat.
Foto: antara
Wamentrans: Program transmigrasi untuk kesejahteraan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA, – Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa program transmigrasi dari Kementerian Transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat lokal maupun para pendatang. Pernyataan tersebut disampaikan dalam doorstop seusai agenda Pelepasan Calon Transmigran Karya Nusa Tahun 2025 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu.

Dalam acara tersebut, sebanyak 15 Kepala Keluarga (KK) diberangkatkan dari DIY ke Pulau Sulawesi sebagai bagian dari program Transmigran Karya Nusa. Rinciannya, 12 KK dengan total 42 jiwa dikirim ke lokasi transmigrasi Torire, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, sementara tiga KK lainnya yang berjumlah 9 jiwa menuju lokasi transmigrasi Taramanu Jaya, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Viva Yoga menjelaskan bahwa Kementerian Transmigrasi telah melakukan sosialisasi di kawasan transmigrasi kepada masyarakat lokal sebelum para pendatang tiba. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk konsolidasi pemikiran agar penduduk setempat memahami maksud dari program transmigrasi tersebut.

Pemberian fasilitas kepada para transmigran seperti lahan untuk tempat tinggal atau bekerja berasal dari pemerintah daerah yang membutuhkan pendatang dari pulau lain, seiring dengan adanya transmigrasi lokal dari daerah setempat.

“Kita harapkan akan ada kebersatuan dan pengelolaan bersama dalam program-program Kementerian Transmigrasi di lokasi itu, sehingga seluruhnya bisa bergerak komunal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di kawasan transmigrasi,” ungkap Wamentrans.

Contoh nyata di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, menunjukkan penduduk setempat bahkan menghibahkan tanah mereka seluas 1.000 hektar kepada para transmigran yang sudah bersertifikat, melalui pelatihan dan pembekalan dari Kementerian Transmigrasi. Masyarakat setempat menginginkan ada saudara atau tetangga baru yang bisa mengelola tanah dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi baru di kawasan tersebut.

Hal serupa juga terjadi di Manokwari, Papua Barat, di mana masyarakat setempat menginginkan warga baru untuk mengelola tanah bersama menjadi sumber ekonomi baru, sehingga dapat memunculkan desa, kecamatan, hingga kabupaten baru.

Program Transmigrasi ini telah berhasil melahirkan 1.567 desa definitif, 466 kecamatan, dan 116 kabupaten.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement