Kamis 27 Nov 2025 17:44 WIB

Jangkau 38 Juta Penerima Manfaat, Program MBG Bisa Perkuat Kualitas SDM Sejak Dini

Program gizi berkelanjutan disebut penting untuk masa depan Indonesia.

Petugas memperlihatkan paket Makan Bergizi Gratis dengan menu nusantara berupa nasi kuning, daging sapi kecap, tempe goreng, tumis sayur dan semangka yang dipersiapkan di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polresta Pontianak 001 di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (3/11/2025). SPPG Polresta Pontianak 001 mendistribusikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 2.818 penerima manfaat di sepuluh sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA serta sembilan posyandu di wilayah setempat.
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Petugas memperlihatkan paket Makan Bergizi Gratis dengan menu nusantara berupa nasi kuning, daging sapi kecap, tempe goreng, tumis sayur dan semangka yang dipersiapkan di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polresta Pontianak 001 di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (3/11/2025). SPPG Polresta Pontianak 001 mendistribusikan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 2.818 penerima manfaat di sepuluh sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA serta sembilan posyandu di wilayah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah sejak 6 Januari 2025 kembali mendapat dukungan dari kalangan akademisi. MBG dinilai bukan hanya menutup kesenjangan akses pangan bagi anak-anak, tetapi juga membangun fondasi jangka panjang bagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Penilaian ini disampaikan Prof Sandra Fikawati, Guru Besar Departemen Gizi sekaligus Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Ia menekankan bahwa ketertinggalan daya saing Indonesia selama ini tidak lepas dari minimnya perhatian terhadap asupan gizi anak di masa pertumbuhan.

Baca Juga

“Dulu pertumbuhan (anak-anak) tidak dipikirkan, makanya kita kurang kompetitif (sumber daya manusianya), karena saat perkembangan fisik dan otak kita tidak pernah diberikan makanan bergizi. MBG ini peluang besar, dengan program ini daya saing kita bisa lebih baik, karena SDM kita sejak kecil sudah dipupuk,” katanya, Kamis (27/11/2025).

Prof. Fika juga menegaskan, manfaat program ini berdampak pada peningkatan daya belajar, pertumbuhan kognitif, dan kehadiran anak di sekolah, terutama bagi anak-anak yang tinggal di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang selama ini akses ke makanan bergizi sangat terbatas. Ia pun mengajak semua pihak untuk mendukung program ini demi masa depan bangsa.

“MBG ini kalau bisa jadi program yang berkelanjutan. Karena kalau program ini berhenti, kita juga yang rugi. Oleh karena itu, ini harus kita kawal,” tegasnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement