REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memperkuat kapasitas pendidik perguruan tinggi melalui pendidikan dan pelatihan ideologi Pancasila bagi dosen dan calon dosen Pendidikan Pancasila Angkatan III. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran nilai-nilai Pancasila di kampus sebagai pusat pembentukan karakter mahasiswa.
Pembukaan diklat dilakukan di Jakarta dan dipimpin Kepala BPIP Yudian Wahyudi. Ia menyatakan dosen memiliki peran strategis sebagai pendidik sekaligus penjaga nilai di lingkungan akademik.
“Para dosen memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam membentuk cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak generasi penerus bangsa. Melalui diklat ini, kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila benar-benar menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi,” ujar Yudian dalam siaran pers, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan ini juga dihadiri Anggota Dewan Pengarah BPIP Muhammad Amin Abdullah yang menyampaikan kuliah pengantar mengenai tantangan pembelajaran Pancasila di era digital. Ia menilai pendekatan pengajaran harus lebih interdisipliner dan responsif terhadap perkembangan ilmu. “Pancasila tidak boleh diajarkan secara dogmatis. Ia harus menjadi sumber inspirasi dalam dialog keilmuan, etika publik, dan kehidupan kebangsaan,” jelas Amin Abdullah.
Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP Surahno menjelaskan struktur dan tujuan diklat. Menurutnya, kurikulum mencakup aspek teoritis, historis, filosofis, hingga aplikatif untuk memperkuat kompetensi pedagogik peserta. “Kurikulum diklat Angkatan III ini disusun untuk menjawab kebutuhan akademik masa kini,” tutur Surahno.
Peserta mengikuti modul pembelajaran yang mencakup pendalaman sejarah dan filosofi Pancasila, literasi ideologi, pendekatan pedagogik berbasis nilai, penyusunan rencana pembelajaran, studi kasus implementasi nilai Pancasila, serta penguatan etika publik bagi pendidik.
Selain sesi kelas, peserta mendapatkan pendampingan intensif melalui diskusi kelompok dan praktik penyusunan bahan ajar. Diklat diikuti dosen dan calon dosen dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
BPIP menyatakan penguatan kapasitas pendidik menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan pembinaan ideologi Pancasila di tengah perubahan global.