REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Timnas Indonesia U-22 harus mengakui keunggulan Mali U-22 dalam laga FIFA Match Day di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (15/11/2025) malam. Garuda Muda yang tertinggal 0-2 pada babak pertama gagal membalas hingga pertandingan usai. Justru gawang Indonesia kembali kebobolan pada injury time Kedua tim akan kembali berjumpa pada laga kedua tiga hari mendatang di tempat yang sama.
Sejak awal laga, Indonesia dikejutkan oleh gol cepat Mali. Baru lima menit berjalan, Seikou Doucoure menanduk bola hasil sepak pojok Makalu untuk membawa tim tamu unggul 1-0. Gol tersebut menjadi pukulan bagi Indonesia yang berusaha membangun serangan, namun tekanan tinggi Mali membuat aliran bola anak asuh Indra Sjafri terhambat.
Peluang pertama Indonesia hadir pada menit ke-19 lewat sundulan Ananda Raehan yang memanfaatkan umpan Dony Tri Pamungkas. Namun bola masih mengarah tepat ke kiper Mali Bourama Kone. Lima menit kemudian, umpan terobosan Rafael Struick membuat Dony lolos di sisi kiri, tetapi umpan tariknya mampu dipotong Kone sebelum disambar Mauro Zijlstra.
Justru Mali yang sukses menggandakan keunggulan. Pada menit ke-34, Wilson Samake memanfaatkan kelengahan lini belakang Indonesia. Ia melakukan solo run dari tengah lapangan dan melepaskan tembakan kaki kanan dari sudut sempit yang tak mampu dibendung Cahya Supriadi. Mali memimpin 2-0 hingga turun minum.
Menjelang akhir babak pertama, Indonesia sempat menekan lewat serangkaian peluang. Ivar Jenner memiliki kesempatan lewat tendangan bebas, tetapi bolanya membentur pagar betis. Dony juga melepas tembakan keras yang masih ditepis kiper Mali. Namun hingga 45 menit pertama selesai, gol balasan tak kunjung hadir.
Memasuki babak kedua, Indra Sjafri memasukkan Wigi Pratama menggantikan Rahmat Arjuna yang mendapat cedera. Wigi langsung memberi warna dengan menggoyang sisi kanan pertahanan Mali dan melepas umpan ke kotak penalti, tetapi laju bola terlalu deras.
Indonesia memperoleh tendangan bebas di menit ke-53, namun eksekusi Dony melambung di atas gawang. Garuda Muda terus menekan lewat Wigi, Frengky, dan kombinasi satu-dua Mauro Zijlstra dan Rafael Struick, namun solidnya bek Mali membuat peluang Indonesia terbuang.
Di sisi lain, Mali juga tidak tinggal diam. Pada menit ke-73, Sekou Kone melepaskan tembakan jarak jauh yang memaksa Cahya melakukan penyelamatan penting. Dalam skema sepak pojok, sundulan pemain Mali masih dapat diamankan sang kiper.
Pergantian pemain dilakukan kedua tim, namun perubahan tersebut belum mampu mengubah hasil akhir. Upaya Indonesia membangun serangan lewat tusukan Raka Cahyana pada menit ke-70 juga belum berbuah gol setelah cutback-nya mampu dibaca bek Mali. Padahal empat rekannya sudah menunggu di kotak penalti.
Menit ke-87, Mali punya peluang emas mencetak gol lewat kerja sama apik. Untungnya percobaan Mali di depan gawang Indonesia bisa ditahan oleh Kakang Rudianto.
Mali menambah gol pada injury time. Berawal dari serangan dari tengah, bola digiring oleh Moulaye Haidara. Kadek Arel mencoba menghalau bola, tapi seerti setengah hati. Alhasil, bola kembali ke kaki Haidara. Melihat tak ada lagi yang menutup ruang tembaknya, ia langsung melepaskan tembakan. Bola mengenai tiang dan menembus gawang Indonesia.
Hingga laga selesai, skor 0-3 bertahan untuk kemenangan Mali. Indonesia akan mencoba membalas di pertemuan kedua pada 18 November 2025.