REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana melakukan penertiban terhadap para sopir angkutan kota (angkot) Mikrotrans. Pasalnya, selama ini banyak laporan mengenai sopir angkot gratis yang dibiayai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta itu ugal-ugalan.
Pramono mengaku kerap mendapatkan laporan mengenai perilaku sopir angkot yang kerap disebut Jaklingko tersebut. Bahkan, ada laporan sopir angkot itu mengajak keluarganya saat bekerja melayani penumpang.
"Saya juga sering mendapatkan laporan yang diangkut keluarganya dan sebagainya," kata dia di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (14/11/2025).
Tak hanya itu, ia pun pernah mendapatkan laporan bahwa sopir Mikrotrans membawa kendaraan secara ugal-ugalan. Padahal, Pemprov Jakarta menyediakan layanan transportasi gratis itu untuk memudahkan masyarakat beraktivitas.
"Jangan sampai JakLingko yang kemudian tarifnya gratis ini seakan-akan menjadi milik pribadi, kerja suka-suka, asal-asalan," ujar Pramono.
Politisi PDIP itu juga telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta untuk melakukan penertiban sopir Mikrotrans. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada para sopir Mikrotrans agar tidak sembarangan mengemudikan angkot.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan segan mengganti sopir Mikrotrans yang masih tak taat aturan. Apalagi, ketika laporan itu didapat setelah pelatihan dilakukan.
"Jadi untuk sopir Jaklingko yang ugal-ugalan, saya sudah minta kepada Kepala Dinas Perhubungan untuk menertibkan dan melakukan pelatihan. Kalau mereka tetap melakukan hal yang sama, udah diganti aja. Yang cari kerja di Jakarta juga banyak," kata Pramono.