Jumat 14 Nov 2025 21:16 WIB

Srikandi PDDI dan Universitas Jayabaya Dorong Mahasiswa Jadi Pendonor Tetap

Kolaborasi ini memberikan dampak bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah.

Ketua Srikandi PPDI  Nunun Daradjatun, Rektor Universitas Jayabaya Fauzi Hasibuan (Kiri) dan Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya (kanan)
Foto: Dok Republika
Ketua Srikandi PPDI Nunun Daradjatun, Rektor Universitas Jayabaya Fauzi Hasibuan (Kiri) dan Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Srikandi Perempuan Donor Darah Indonesia (PDDI) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Universitas Jayabaya menggelar kegiatan “Srikandi PDDI Goes to Campus: Be Cool, Be Donor”, Kamis (13/11/2025).

Program ini bertujuan menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap donor darah sekaligus memperkenalkan donor darah sebagai gaya hidup sehat dan berjiwa sosial.

Baca Juga

Ketua Umum Srikandi PDDI, Nunun Daradjatun, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya membantu memenuhi kebutuhan darah nasional serta menanamkan semangat kemanusiaan sejak dini.

Ia menjelaskan bahwa Srikandi PDDI yang diresmikan pada 2 Februari 2023 memang fokus pada edukasi, peningkatan partisipasi donor, dan pembentukan budaya donor darah yang lebih kuat di masyarakat.

“Acara ini sangat menyenangkan dan disambut luar biasa. Bahkan pihak rektor dan yayasan mengajak kami untuk rutin melaksanakan donor darah di Jayabaya,” ujar Nunun dalam siaran persnya, Jumat (14/11/2025).

Ia menambahkan bahwa program Goes to Campus dirancang untuk mendekatkan edukasi donor darah dengan kehidupan mahasiswa sehingga dapat menjadi kebiasaan positif dan berkelanjutan.

Nunun menekankan bahwa mahasiswa berada pada usia produktif dengan kondisi kesehatan yang umumnya baik, sehingga ideal untuk menjadi pendonor tetap. “Memang dari dulu kami sudah ke kampus. Sekarang harus diteruskan, karena jauh lebih baik kalau kami bekerja sama dengan mahasiswa untuk mengedukasi mereka supaya donor darah itu menjadi lifestyle,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan donor darah di kampus terbukti efektif meningkatkan jumlah pendonor pemula yang kemudian berlanjut menjadi pendonor rutin. Dalam waktu dekat, Srikandi PDDI akan memperluas kegiatan serupa ke universitas lain, termasuk Trisakti dan sejumlah kampus besar di Jakarta.

Selain manfaat sosial, Nunun mengingatkan bahwa donor darah juga memberikan keuntungan kesehatan bagi pendonor, seperti meningkatkan produksi sel darah, menurunkan kolesterol, membantu deteksi dini penyakit jantung, hingga menurunkan risiko kanker dan memperpanjang usia harapan hidup.

Ketua Yayasan Universitas Jayabaya, Moestar Putra Jaya, menegaskan bahwa kegiatan donor darah di lingkungan kampus bukan sekadar agenda tahunan, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan memperkuat suplai darah nasional. “Kegiatan ini mengajarkan mahasiswa bahwa donor darah bukan hanya tindakan sosial, tetapi berkaitan langsung dengan penyelamatan nyawa,” ujarnya.

Moestar menambahkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis memperluas basis pendonor tetap karena mahasiswa berada pada fase usia sehat dan aktif. Ia menilai kolaborasi ini mampu memberikan dampak langsung bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah di berbagai rumah sakit.

Dalam kegiatan di Universitas Jayabaya, Srikandi PDDI dan PMI menargetkan pengumpulan 300 kantong darah. Jumlah tersebut merupakan bagian dari kebutuhan harian PMI DKI Jakarta yang mencapai sekitar 1.200 kantong darah per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement