Ahad 26 Oct 2025 08:57 WIB

ASEAN Buka Pintu, Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11

PM Xanana Gusmao menekan secara resmi keanggotaan negaranya di KTT ASEAN.

Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao meneken tanda tangan setelah negaranya resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN.
Foto: Tangkapan layar
Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao meneken tanda tangan setelah negaranya resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Organisasi ASEAN secara resmi membuka pintunya dan merangkul Timor-Leste sebagai anggota penuh kawasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN. Pengukuhan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN dilakukan dalam acara penandatanganan dokumen keanggotaan penuh Timor Leste yang dilakukan oleh seluruh pemimpin ASEAN.

"Peranan Timor Leste di sini melengkapi keluarga besar ASEAN, menegaskan kembali takdir bersama kita dan rasa kekerabatan regional yang mendalam," ujar Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim selaku tuan rumah pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Ahad (26/10/2025). Sebelumnya, PM Xanana Gusmao menekan secara resmi keanggotaan negaranya di KTT ASEAN.

Baca Juga

Momen itu juga disaksikan sejumlah pemimpin negara-negara mitra wicara ASEAN. Bergabungnya Timor Leste dalam keanggotaan penuh dan tetap ASEAN, tentu harus semakin memperkuat citra Asia Tenggara sebagai kawasan yang utuh, damai, dan menjunjung tinggi inklusivitas dan persahabatan regional.

Oleh sebab itu, Timor Leste sudah siap mengikuti segala kesepakatan dan prinsip-prinsip yang dianut ASEAN. Perjalanan Timor Leste untuk masuk menjadi anggota ASEAN dapat dikatakan tidak mudah. Pengajuan keanggotaan sudah dilakukan negara yang dulu bernama Timor Timur itu sejak tahun 2011.

Pada 2022, ASEAN akhirnya membuka jendela bagi negara yang merdeka pada 2002 itu, dan mempersilakan Timor-Leste menjadi pengamat dan mengikuti setiap pertemuan tingkat tinggi ASEAN. Persyaratan sebuah negara untuk menjadi anggota penuh ASEAN berdasarkan Piagam ASEAN, yang paling utama adalah negara itu harus berlokasi secara geografis di Asia Tenggara.

Selain itu, negara termuda di Asia tersebut harus mendapatkan pengakuan dari seluruh negara anggota ASEAN, setuju terikat dengan Piagam ASEAN, hingga mampu dan bersedia melaksanakan kewajiban keanggotaan ASEAN. Di antaranya, membuka dan mempertahankan kedutaan besar di semua negara anggota, menghadiri semua pertemuan tingkat menteri dan KTT, hingga menerima aksesi terhadap semua perjanjian, deklarasi, dan kesepakatan di ASEAN.

Untuk menjadi anggota ASEAN, Timor-Leste harus sepenuhnya memenuhi persyaratan dan kewajiban organisasi, termasuk kemampuan untuk memenuhi persyaratan partisipasi dalam tiga pilar utama, yaitu politik-keamanan (ASEAN Political-Security Community/APSC), ekonomi (ASEAN Economic Community/AEC), dan sosial-budaya (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC).

Niat Timor Leste masuk menjadi anggota tetap ASEAN sempat mendapatkan tentangan atau penolakan dari beberapa negara anggota ASEAN, yang menilai ekonomi negara tersebut masih tertinggal. Singapura merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang sempat skeptis atau menyatakan keraguannya atas kemampuan Timor Leste mengatasi aksesi terhadap keanggotaan penuh ASEAN.

Saat mengajukan diri sebagai anggota penuh ASEAN, Timor Leste dianggap masih menghadapi banyak tantangan. Termasuk dalam hal menjaga keamanan, pembangunan ekonomi, upaya memberantas korupsi dalam anggaran nasional, dan perekonomian yang bergantung pada sumber daya alam.

Namun penolakan itu tidak membuat Timor Leste mundur. Secara bertahap Timor Leste dapat menunjukkan posisinya yang pantas untuk diterima sebagai anggota penuh ASEAN. Tentunya juga dengan dukungan dari beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement