REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan dekade sudah Zeni TNI Angkatan Darat (TNI AD) mengabdi untuk negeri. Pasukan ini terus membersamai pembangunan sehingga Indonesia tumbuh semakin maju.
Korps ini memiliki peran krusial sebagai satuan bantuan tempur dan konstruksi. Tugas utamanya meliputi pembangunan dan penghancuran (destruksi) untuk memperlancar pergerakan pasukan sendiri sekaligus menghambat pergerakan musuh. Korps Zeni mengombinasikan kemampuan teknis dan keterampilan militer untuk mendukung operasi tempur, seperti membangun jembatan darurat, membuat rintangan, atau membersihkan ranjau, guna memastikan pasukan dapat bergerak dengan efektif di medan perang.
Selain tugas tempur, Korps Zeni juga memiliki peran penting dalam operasi di masa damai, terutama dalam mendukung program pembangunan pemerintah. Dengan keahlian di bidang konstruksi, prajurit Zeni sering terlibat dalam pembangunan infrastruktur sipil, seperti jalan, jembatan, dan sarana umum lainnya, terutama di daerah terpencil atau pascabencana.
Mereka juga memiliki kemampuan khusus terkait nuklir, biologi, dan kimia (Nubika), serta penjinakan bahan peledak. Dengan moto "Santi Yuda Karya Satya Bakti", Korps Zeni menunjukkan kesetiaannya dalam mengabdi baik dalam peperangan maupun pembangunan.
Kekhasan utama Zeni Angkatan Darat (AD) terletak pada perpaduan unik antara fungsi militer dan kemampuan teknis sipil, yang menjadikannya korps serbaguna. Tidak seperti satuan tempur lain yang berfokus pada pertempuran langsung, Zeni beroperasi di balik layar untuk memastikan kelancaran operasi pasukan.
Mereka adalah "insinyur" di medan perang, yang kemampuannya sangat krusial dalam membangun, memperbaiki, atau menghancurkan infrastruktur. Kekhasan ini memungkinkan Zeni untuk berkontribusi secara signifikan, baik dalam situasi perang maupun damai, dengan keterampilan yang tidak dimiliki oleh korps lain.
Salah satu kekhasan yang paling menonjol adalah spesialisasi mereka di bidang mobilitas. Dalam operasi militer, pasukan harus bergerak cepat dan efisien. Di sinilah peran Zeni terlihat jelas: mereka membersihkan ranjau, membangun jembatan darurat di atas sungai atau jurang, meratakan jalan yang rusak, serta memperbaiki landasan pacu yang hancur. Tanpa dukungan dari Zeni, pergerakan pasukan kawan bisa terhenti, yang dapat berakibat fatal. Kemampuan ini menunjukkan bahwa Zeni tidak hanya berperang melawan musuh, tetapi juga melawan tantangan alam dan medan yang sulit.
Kekhasan lainnya adalah kemampuan kontra-mobilitas yang bertujuan untuk menghambat pergerakan musuh. Zeni bertugas membuat berbagai rintangan, seperti memasang ranjau, menghancurkan jembatan, dan membangun parit anti-tank. Taktik ini sangat efektif untuk memperlambat serangan musuh dan memberikan keuntungan strategis bagi pasukan kawan. Mereka adalah ahli dalam melakukan penghancuran (destruksi) dengan presisi, memastikan target yang dihancurkan benar-benar menguntungkan pihak sendiri.