Senin 13 Oct 2025 08:52 WIB

Trump Ancam Rusia, AS akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Perang tak Segera Diakhiri

Rudal Tomahawk mempunyai daya jelajah cukup tinggi untuk masuk ke wilayah Rusia.

Rep: Mg161/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Oval Gedung Putih, Senin, 18 Agustus 2025, di Washington.
Foto: AP Photo/Julia Demaree Nikhinson
Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Oval Gedung Putih, Senin, 18 Agustus 2025, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Ahad (13/10/2025) memperingatkan Rusia bahwa ia mungkin akan mengirim rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina jika Moskow tidak segera mengakhiri perang. Trump menunjukkan bahwa ia siap meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Vladimir Putin dengan sistem senjata utama tersebut.

“Saya mungkin akan mengatakan, ‘Jika perang ini tidak segera diselesaikan, saya akan mengirim mereka (Ukraina) Tomahawk,’” ujar Trump kepada wartawan di atas pesawat Air Force One saat ia terbang menuju Israel dikutip dari BBC.

Baca Juga

Trump menjelaskan bahwa rudal Tomahawk merupakan senjata yang sangat kuat. Ia mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan senjata tersebut.

“Tomahawk adalah senjata yang luar biasa, sangat ofensif. Dan sejujurnya, Rusia tidak memerlukan itu” ujarnya.

Lebih lanjut, Trump menyampaikan kemungkinan langkah yang akan diambil jika perang tidak segera berakhir.

“Saya mungkin akan memberi tahu mereka bahwa jika perang tidak berakhir, kami mungkin akan melakukannya,” katanya. Ia menegaskan kembali, “Mungkin tidak, tapi bisa saja kami lakukan. Saya pikir hal itu pantas untuk disampaikan.”

Komentar tersebut muncul setelah Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Trump mengatakan bahwa ia sempat menyinggung kemungkinan pengiriman rudal Tomahawk dalam percakapan tersebut.

“Apakah mereka ingin rudal Tomahawk mengarah ke sana? Saya rasa tidak,” kata Trump tentang Rusia. “Saya mungkin akan berbicara dengan Rusia mengenai hal itu.”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement