Selasa 07 Oct 2025 13:22 WIB

PSSI Terima Keputusan AFC Soal Wasit, Minta Fair Play Ditegakkan pada Laga Vs Arab Saudi dan Irak

Penunjukan perangkat pertandingan mempertimbangkan aspek keadilan dan fair play.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Sekjen PSSI Yunus Nusi
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sekjen PSSI Yunus Nusi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menegaskan pihaknya telah melayangkan surat protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait penunjukan wasit asal Kuwait untuk memimpin laga tim nasional Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun, AFC menolak keberatan tersebut dan tetap menunjuk wasit yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Waktu itu PSSI, saya selaku sekretaris jenderal menyampaikan surat protes kepada AFC mempertanyakan mengapa perangkat pertandingannya dari Timur Tengah atau dari Kuwait,” kata Yunus Nusi dalam rekaman suara yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga

Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober 2025 waktu Jeddah. Dua laga ini menjadi penentu langkah skuad Garuda menuju putaran final Piala Dunia 2026 di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.

Yunus menjelaskan, PSSI menilai seharusnya penunjukan perangkat pertandingan mempertimbangkan aspek keadilan dan prinsip fair play. Ia menyebut, banyak wasit terbaik di Asia seperti dari Jepang, Korea, dan Australia yang bisa ditunjuk untuk menjaga netralitas.

Menurutnya, hal ini penting karena wasit dari Timur Tengah dinilai memiliki potensi konflik kepentingan mengingat asalnya dari kawasan yang sama dengan calon lawan Indonesia.

AFC kemudian memberikan balasan resmi atas surat protes tersebut. Dalam surat itu, AFC menegaskan keputusan penunjukan wasit sudah final dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

PSSI pun menerima keputusan tersebut karena hal itu menjadi kewenangan penuh dari AFC. Yunus menyampaikan bahwa federasi sepak bola Indonesia tetap menghormati keputusan itu dan berharap laga berlangsung dengan menjunjung tinggi sportivitas.

“PSSI menerima keputusan itu karena keputusan tersebut menjadi kewenangan dari AFC. Kami mempercayakan seperti sebagaimana balasan surat dari AFC kepada kami kepada PSSI dan tentu kita sangat berharap bahwa seperti sportivitas, fair play dalam pertandingan ini sangat kita nantikan,” ungkap Yunus.

Ia menuturkan, seluruh pihak berharap pertandingan berjalan netral tanpa keberpihakan dari perangkat pertandingan. PSSI tetap optimistis bahwa laga nanti akan berlangsung dengan profesional dan adil.

Yunus juga menekankan, partai melawan Arab Saudi dan Irak menjadi momentum penting untuk menjaga peluang Indonesia melaju ke putaran final.

“Kami sangat optimistis wasit akan memimpin dengan seadil-adilnya. Itu tentu yang sangat diharapkan oleh keluarga besar sepak bola se-Asia, bukan saja oleh masyarakat Indonesia tetapi tentu masyarakat sepak bola se-Asia sangat menunggu pertandingan besok malam dengan kepemimpinan wasit yang netral, senetral-netralnya dan seadil-adilnya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement