REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PTPN IV Regional II meluruskan kabar adanya konversi total lahan Kebun Teh Sidamanik dan Kebun Teh Bah Butong menjadi kebun sawit. Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN IV Regional II, Muhammad Ridho Nasution, menjelaskan aksi korporasi yang dilakukan tak lain adalah mengoptimalkan Lahan Diberakan.
Lahan Diberakan disebut juga sebagai lahan tidur. Lahan ini dioptimalkan melalui diversifikasi tanaman kelapa sawit tanpa mengabaikan pengelolaan kebun teh yang sudah ada sebagai komoditas utama unit usaha Kebun Teh Butong dan Kebun Teh Sidamanik.
"Lahan Diberakan yang selama puluhan tahun tidak dikelola akan menimbulkan potensi kerugian bagi perusahaan dan negara, serta dapat melahirkan tindakan-tindakan melawan hukum," ujar Ridho menjelaskan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Sebagai bagian dari Subholding PalmCo PTPN IV, Ridho menyebutkan, kelapa sawit dipilih karena dari hasil kajian internal tanaman teh membutuhkan biaya produksi lebih besar bila ditanam di Lahan Diberakan. Perusahaan mengambil langkah optimalisasi melalui opsi yang berkelanjutan dan sah.
"Optimalisasi dilakukan tanpa mengganggu eksistensi kebun teh dan telah mempedomani peraturan perundangan yang berlaku, kajian, dan atensi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," katanya.
Sepanjang dua tahun terakhir, unit usaha kebun teh milik PTPN IV Regional II menunjukkan lonjakan performa yang signifikan dan mencetak berbagai prestasi di tingkat nasional. Teranyar keberhasilan Teh Butong memenangkan National Tea Competition (NTC) 2025 di Yogyakarta pada 22 Mei 2025. Dalam ajang kompetisi bergengsi tersebut, Pabrik Teh Tobasari PTPN IV Regiona II juga keluar sebagai salah satu pemenang.
Sepanjang 2024, unit kebun dan pabrik teh PTPN IV Regional II juga sukses menyabet penghargaan Turn Around Terbaik, sebuah apresiasi untuk unit-unit usaha non-core PTPN IV PalmCo yang berhasil bangkit dari keterpurukan. Setelah lebih dari dua dekade menghadapi tantangan berat dalam profitabilitas, Kebun Teh Bah Butong berhasil mencetak laba positif untuk pertama kalinya sejak 25 tahun terakhir, tepatnya hingga Mei 2025.
Produk teh PTPN IV Regional II, yakni Teh Butong dan Teh Tobasari, kini juga telah menjangkau pasar yang lebih luas dan masuk dalam segmen premium. Produk ini telah dipercaya menjadi sajian eksklusif di sejumlah hotel ternama, termasuk Hotel Sinabung Hills Berastagi di Kabupaten Karo.
Perusahaan juga sangat memperhatikan aspek konservasi seperti program pengendalian banjir dan konservasi tanah di kawasan ini. Termasuk dengan penyiapan embung dan pendalaman parit sepanjang lebih dari 3 kilometer dengan lebar 2-3 meter dan berbagai pengendalian lainnya. Perusahaan berupaya agar optimalisasi lahan ini memberi manfaat bagi masyarakat dan menjaga ekosistem kawasan Sidamanik.