REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Suasana di posko pencarian korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sepanjang, Sidoarjo, dipenuhi tangis, doa, dan penantian. Keluarga para santri tampak harap-harap cemas menanti kabar anggota keluarga mereka yang hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Dari pantauan, satu per satu, orang tua dan kerabat mendekati papan pengumuman yang dipasang di posko utama. Mereka melihat setiap nama dengan cermat, berharap menemukan kejelasan tentang nasib anak-anak mereka.
Raut wajah mereka juga menyiratkan duka yang dalam, kelelahan, dan harapan yang belum padam terhadap adanya kabar baik yang akan mereka peroleh.
Saat dijumpai Republika, Arumi, bibi dari M. Abdul Rahman Nafis, mengungkapkan bahwa keluarga awalnya tidak langsung mengetahui kabar musibah ini.
"Enggak dengar kabar awalnya, dengarnya di TikTok. Baru Selasa pagi, baru denger kejadian. Cuma awalnya (mengira) nggak ada sangkut pautnya sama keponakan saya, terus di WA langsung saya kesini sampai sekarang," ucapnya, Rabu (1/10/2025), malam.
Arumi mengenang kontak terakhir sang keponakan. "Terakhir kontakan hari Sabtu lalu, mau minta pulang. Alasannya 'Ma aku susulan mau pulang aku kepingin dolan, nanti minggu antarkan lagi', tapi mamanya tidak mau," kenangnya.
View this post on Instagram