Rabu 24 Sep 2025 00:30 WIB

Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Capai Zero Emisi di Sidang PBB

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai net-zero emission pada Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB di New York.

Rep: antara/ Red: antara
Trump kritik energi bersih, Prabowo tegaskan komitmen capai zero emisi.
Foto: antara
Trump kritik energi bersih, Prabowo tegaskan komitmen capai zero emisi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK, – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia untuk mencapai zero emisi pada Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB, Selasa (23/9) waktu setempat, di Markas PBB, New York. Meskipun menghadapi kritik dari Presiden AS Donald Trump, Prabowo menegaskan visi energi bersih Indonesia akan tercapai lebih cepat dari target 2060.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia telah memenuhi target Perjanjian Paris 2015 dan optimistis dapat mencapai net-zero emission sebelum tahun 2060. Untuk mewujudkan hal ini, Indonesia sedang dalam proses mereboisasi 12 juta hektare lahan hutan yang rusak dan beralih menuju energi baru dan terbarukan.

Prabowo menambahkan, "Mulai tahun depan, sebagian besar tambahan kapasitas listrik kami diperoleh dari pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan." Langkah ini juga sejalan dengan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, ketahanan pangan, energi, dan air di Indonesia.

Komitmen Sejalan dengan Brazil

Komitmen Indonesia ini sejalan dengan visi Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva yang juga menekankan pentingnya transisi energi bersih dan keadilan ekologis. Kedua negara, yang memiliki hutan terbesar di dunia, dikenal sebagai "paru-paru dunia".

Namun, visi ini tidak sejalan dengan pandangan Presiden Trump yang menyebut komitmen transisi energi bersih sebagai "tipuan". Trump juga membela penggunaan batu bara, menyebutnya sebagai "batu bara yang bersih dan indah".

Presiden Prabowo, yang untuk pertama kalinya berbicara langsung di hadapan Majelis Umum PBB setelah 10 tahun, berbicara pada urutan ketiga setelah Brazil dan AS, mengikuti tradisi bahwa Brazil dan AS selalu berbicara lebih awal.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement