Selasa 23 Sep 2025 22:57 WIB

Di Depan Majelis PBB Prabowo Janjikan 20 Ribu Tentara ke Gaza

Presiden menjanjikan Indonesia akan terus berperan menjaga perdamaian.

Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam konferensi internasional di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/9/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam konferensi internasional di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian ke Jalur Gaza. Di hadapan sidang majelis umum PBB, ia menyatakan Indonesia akan mengirimkan 20 ribu personel pasukan perdamaian ke Gaza 

“Jika Dewan Keamanan PBB dan majelis besar ini mengambil keputusan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra dan putri kita untuk membantu menjamin perdamaian di Gaza atau di tempat lain,” ujar Prabowo di New York, Selasa waktu setempat.

Baca Juga

Ia menjanjikan, Indonesia akan terus berperan di mana perdamaian membutuhkan penjaga. “Bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan sepatu bot di tanah.”

“Di Ukraina, di Sudan, di Libya, dimanapun ketika perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan mengambil bagian dari beban ini. Tidak hanya putra dan putri kami, kami juga bersedia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi besar perdamaian yang dilakukan PBB,” Prabowo menambahkan.

Sebelumnya, dikabarkan para pemimpin dan pejabat senior dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan akan berpartisipasi dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. Ia disebut bakal meminta kesediaan penempatan pasukan perdamaian dari negara-negara Muslim di Gaza.

Presiden AS Donald Trump akan menyampaikan rencana kepada para pemimpin Muslim dengan prinsip-prinsip AS untuk mengakhiri perang Gaza, sebuah laporan oleh Axios mengatakan pada Senin malam. 

Trump diperkirakan akan membahas rencana pembebasan para sandera, jadwal penarikan Israel dari Gaza, dan bentuk pemerintahan pascaperang di Gaza tanpa Hamas. Axios melaporkan bahwa AS ingin negara-negara Arab  dan Muslim setuju untuk mengirim pasukan militer ke Gaza untuk memungkinkan penarikan IDF.

Trump juga dilaporkan berusaha mendapatkan pendanaan dari negara-negara Muslim untuk membangun kembali Jalur Gaza. Para pejabat Arab mengatakan kepada Axios bahwa hari Selasa dimaksudkan sebagai pertemuan pendahuluan.

“Pemahaman kami adalah Trump ingin mendapatkan masukan dan dukungan kami terhadap rencana AS untuk mengakhiri perang dan kemudian mendorongnya ke depan,” kata seorang pejabat Arab. Kami ingin menyampaikan apa yang kami anggap sebagai satu-satunya jalan ke depan dan kami ingin dukungan dan dukungan regional agar pertemuan ini berhasil,” kata seorang pejabat AS kepada Axios.

Seorang pejabat Israel menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengetahui dasar-dasar rencana tersebut, namun menyadari bahwa akan ada hal-hal spesifik yang sulit untuk disampaikan kepada pemerintah. “Akan ada pil pahit yang harus kita telan,” kata pejabat Israel itu kepada Axios.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement