REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG, – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai, terutama terkait pola kaderisasi yang selama ini dijalankan.
Plt Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saepul Hidayat, menegaskan pentingnya evaluasi ini karena pola kaderisasi yang ada sekarang dirasa kurang dan berdampak signifikan dalam proses pemilu. Menurutnya, meskipun kader-kader partai sudah bekerja maksimal saat pemilu, tanpa adanya kepemimpinan yang kuat dari hasil kaderisasi, PPP gagal mencapai ambang batas parlemen (PT) dan tidak berhasil masuk ke Senayan.
"Dari 11 kali ikut pemilu, PPP hari ini gagal mencapai PT dan masuk ke Senayan. Tentu ini harus disikapi secara menyeluruh dan kita evaluasi secara total, termasuk orang di dalamnya," ujar Pepep saat dikonfirmasi di Bandung.
Pepep menekankan bahwa kelemahan utama DPP PPP terletak pada kaderisasi, mengingat partai ini merupakan partai kader. Sejak 2020 hingga kini, DPP PPP belum melakukan kegiatan kaderisasi yang terlembaga secara konsisten.
Menanggapi situasi ini, DPW PPP Jawa Barat mengusulkan nama Agus Suparmanto, mantan Menteri Perdagangan, sebagai pihak eksternal yang dapat diusung dalam kepemimpinan DPP PPP. "Kita tidak serta-merta menunjuk pihak eksternal dan Pak Agus sebagai calon Ketua Umum DPP PPP, tetapi kami bedah dulu persoalannya," jelas Pepep.
Rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi PPP untuk kembali berkiprah di Senayan. Muktamar X DPP PPP direncanakan akan digelar pada 27-29 September 2025 di Jakarta.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.