Senin 22 Sep 2025 04:00 WIB

Wamentan Ajak Muhammadiyah Sinergi Perkuat Ketahanan Pangan

Wamentan Sudaryono mengajak Muhammadiyah bersinergi memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi produktivitas dan inovasi di Kebumen.

Rep: antara/ Red: antara
Wamentan ajak Muhammadiyah sinergi kuatkan ketahanan pangan.
Foto: antara
Wamentan ajak Muhammadiyah sinergi kuatkan ketahanan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak Muhammadiyah untuk bersinergi memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. Ajakan ini disampaikan dalam acara Jambore Nasional ke-1 Jamaah Tani Muhammadiyah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (21/9).

Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, mengapresiasi keseriusan Muhammadiyah dalam mendalami sektor pertanian. Ia menyatakan keyakinannya bahwa dengan keterlibatan Muhammadiyah, sektor pertanian dapat mengalami kemajuan yang signifikan sebagaimana bidang pendidikan yang telah ditangani mereka selama ini.

Dalam kesempatan tersebut, Wamentan menyerahkan bantuan berupa lima unit traktor roda dua dan 20 unit handsprayer untuk mendukung peningkatan produktivitas dan pemanfaatan inovasi pertanian.

Mas Dar menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk petani dan organisasi kemasyarakatan, untuk mencapai swasembada pangan. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi utama kedaulatan bangsa, yang akan memperkuat posisi tawar Indonesia di kancah internasional.

Dukungan Pemerintah

Wamentan menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga menjamin kemudahan akses terhadap pupuk bersubsidi dan sarana produksi lainnya, agar produksi pangan terus meningkat dan swasembada beras dapat dipertahankan secara berkelanjutan.

Ia memprediksi bahwa produksi beras nasional hingga akhir 2025 akan mengalami surplus 3 hingga 3,5 juta ton, dengan produksi hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai 33 hingga 34 juta ton.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement