REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) (DEN KSBSI) Dedi Hardianto mendorong Fraksi Gerindra DPR menolak permohonan mundurnya Rahayu Saraswati dari kursi parlemen. Dia menilai, di tengah kondisi politik nasional akhir-akhir ini, banyak pihak yang memanfaatkan momentum pengunduran Rahayu untuk menyerang pemerintah.
Bahkan, digunakan pihak tertentu untuk saling menjatuhkan satu sama lain. "Bagi saya Mbak Rahayu Saraswati sangat ikonik, bukan hanya sosok legislator pada umumnya, tapi lebih dari itu, beliau memliki ciri khas tersendiri sebagai pembeda dengan legislator muda lainnya yang duduk di Senayan," kata Dedi di Jakarta, Rabu (16/9/2025).
Dia percaya, Rahayu tidak ada niatan untuk melukai hati masyarakat atas pernyataannya yang viral di media sosial. Dedi berharap, Rahayu tetap berada di Senayan untuk menuntaskan amanah rakyat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.
"Potongan video itu kan Februari lalu, yang di viralkan akhir-akhir ini, untuk menyerang Mbak Sara, publik harusnya jeli melihat situasi ini, dan bandingkan
dengan bagaimana kinerjanya selama di DPR, bahkan mengawal kasus TPPO sampai ke Komisi III DPR RI yang marak terjadi, padahal bukan komisinya," kata Dedi.
Selain itu, Dedi menyampaikan alasan sosok Rahayu yang dikenal figur politikus perempuan muda pemberani, berintegritas, dan bisa menjadi contoh pemimpin anak-anak bangsa lainnya. "Ya jika Mbak Sara mundur, ya masyarakat yang dirugikan," ujar Dedi.