Kamis 18 Sep 2025 02:29 WIB

Gantikan AM Putranto, Qodari Janji KSP Lebih Aktif Sosialisasikan Program Prabowo

Insya Allah KSP bukan hanya orientasi ke dalam tapi juga ke depan.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengatakan, ia akan lebih aktif dalam menyosialisasikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto kepada publik. Di bawah kendalinya, KSP juga menjalankan fungsi utama monitoring dan evaluasi kebijakan pemerintah.

"Kalau tugas dari Presiden sudah jelas di Perpres yaitu monitoring evaluasi program-program prioritas. Tapi kita juga melihat bahwa begitu banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah itu harus disosialisasikan," kata Qodari di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025) sore WIB.

Baca Juga

Meskipun pemerintah telah memiliki Badan Komunikasi Pemerintah (sebelumnya bernama Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO), Qodari akan turut serta menyampaikan informasi mengenai program RI 1. "Insya Allah KSP bukan hanya orientasi ke dalam tapi juga ke depan," ujarnya.

"Sehingga teman-teman nanti juga lebih banyak narasumber, lebih banyak informasi, tidak semuanya terpusat di PCO tapi juga insya Allah KSP juga akan tampil untuk menjelaskan program-program Presiden yang bagus-bagus ini," kata Qodari melanjutkan.

Qodari menjelaskan, KSP mengetahui hampir seluruh program prioritas pemerintah, mulai dari capaian hingga tantangan di lapangan. Dengan demikian, sambung dia, KSP dapat menjelaskan langsung manfaat kebijakan tersebut kepada masyarakat.

Sebagai contoh, Qodari menyinggung, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk mengatasi kesenjangan gizi anak-anak Indonesia. "Ternyata 20 persen anak kita itu stunting. Nah, yang gizinya cukup pun sebetulnya secara IQ harus ditingkatkan, supaya kualitas SDM kita bagus dan bisa bersaing dengan negara tetangga, mau Singapura, mau China, mau Amerika, dan seterusnya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement