REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melakukan uji coba rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang sejak Senin (15/9/2025). Rekayasa yang dilakukan adalah dengan membuka satu lajur gerbang tol di Gerbang Tol Fatmawati 2 hingga Exit Tol Pondok Indah secara gratis.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku telah mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan (Dishub) bahwa rekayasa lalu lintas itu cukup berhasil mengurangi kemacetan di Jalan TB Simatupang selama dua hari terakhir. Dalam sehari, terdapat ratusan kendaraan yang memanfaatkan rekayasa lalu lintas itu.
"Alhamdulillah di hari pertama itu kurang lebih 474 yang melewati, kemudian di hari kedua naik hampir 38 persen menjadi 600 lebih. Ini menunjukkan bahwa kemudian di lapangan memang ada penurunan kemacetan pada waktu-waktu tersebut," kata dia di kawasan Monas, Rabu (17/9/2025).
Meski demikian, Pramono masih akan menunggu pelaksanaan uji coba itu hingga Jumat (19/9/2025). Setelah itu, baru Pemprov Jakarta bakal memutuskan akan terus melakukan rekayasa lalu lintas itu hingga Oktober atau tidak.
"Tetapi saya tetap akan melihat tiga hari ke depan apakah ini sudah berjalan dengan efektif. Maka kalau efektif, seperti yang sudah saya sampaikan ini akan diberlakukan sampai dengan akhir Oktober," kata dia.
Diketahui, dalam uji coba itu terdapat satu pintu tol yang dibuka tanpa dikenakan biaya pada pukul 17.00-20.00 WIB. Rekayasa lalu lintas itu dilakukan tak lain untuk mengurangi kemacetan di Jalan TB Simatupang.