REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Bencana kelaparan yang membekap Jalur Gaza kembali merenggut tujuh korban jiwa, termasuk dua anak-anak. Sejauh ini 420 warga Gaza, termasuk di dalamnya 140 anak-anak, meninggal akibat kelaparan.
"Rumah sakit di Jalur Gaza melaporkan tujuh kematian pada hari Sabtu, termasuk dua anak-anak, akibat kelaparan dan malnutrisi selama 24 jam terakhir," demikian kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya pada Sabtu (13/9/2025).
"Dengan demikian, jumlah total kematian akibat kelaparan dan malnutrisi di wilayah yang dilanda perang tersebut menjadi 420, termasuk 145 anak-anak," tambah WAFA.
Menurut WAFA, saat ini terdapat setidaknya 900 ribu anak yang menderita kelaparan di seluruh Gaza. Sebanyak 70 ribu di antaranya dalam kondisi akut.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebelumnya menyampaikan bahwa kasus kelaparan pada anak-anak dan balita di Gaza telah meningkat dua kali lipat antara Maret-Juni. Penyebab utamanya adalah diblokadenya distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza oleh Israel.
Badan pemantau yang didukung PBB, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), secara resmi menyatakan bahwa Gaza dibekap bencana kelaparan pada 22 Agustus 2025 lalu. Menurut lembaga yang berbasis di Roma, Italia, tersebut, diblokadenya pasokan bantuan kemanusiaan oleh Israel menjadi pemicu terjadinya krisis tersebut.