REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR, – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meluncurkan program penggantian pelampung botol plastik dengan buoy ramah lingkungan untuk para petani rumput laut. Program ini bertujuan untuk mendukung budidaya yang lebih berkelanjutan di pesisir Sulawesi Selatan.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan, Muhammad Ilyas, setiap petani rumput laut diharapkan menukarkan 500 botol plastik dengan 250 buoy khusus. Targetnya adalah mengumpulkan 1 juta botol plastik yang kemudian akan dijual kepada pengumpul barang bekas, menghasilkan pendapatan tambahan bagi petani di samping pemberian buoy baru dari pemerintah.
Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi sampah plastik, tetapi juga memperkenalkan pelampung yang lebih tahan lama dan dapat didaur ulang. Hal ini diharapkan bisa mengubah kebiasaan petani yang selama ini menggunakan botol plastik bekas sebagai pelampung.
Fokus Penyaluran di Luwu Raya
Kepala Bidang Budidaya dan Daya Saing Produk DKP Sulsel, Suhartono, menjelaskan bahwa untuk tahap awal, distribusi akan difokuskan di wilayah Luwu Raya. Program ini menargetkan 471 petani yang tergabung dalam 41 kelompok dengan menyediakan 141,3 ton bibit dan lebih dari 117,75 ribu unit pelampung.
Petani rumput laut, seperti Elvi Nanda Bestari dari Kelompok Sipatuo dan Risaldi dari Kelompok Passampa Katonik, menyambut baik program ini. Mereka mengungkapkan rasa syukur karena bantuan ini dapat meningkatkan produksi dan memperbaiki ekonomi masyarakat setempat.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.