Kamis 16 Oct 2025 01:30 WIB

Prabowo Kenang Ayahnya dalam Dialog Bersama Steve Forbes di Jakarta

Presiden Prabowo Subianto mengenang ayahnya dalam dialog dengan Steve Forbes di Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta.

Rep: antara/ Red: antara
Dialog dengan Steve Forbes, Prabowo kenang sang Ayah dan pendidikannya.
Foto: antara
Dialog dengan Steve Forbes, Prabowo kenang sang Ayah dan pendidikannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Presiden RI Prabowo Subianto mengenang sosok ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, dalam dialog bersama Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, di Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (15/10) malam.

Prabowo, yang menjadi pembicara dalam sesi dialog bertajuk "A Meeting of Minds", menceritakan latar belakang pendidikannya yang berpindah-pindah negara. Hal ini terjadi karena mengikuti ayahnya yang saat itu tengah dalam pengasingan politik akibat pertentangan dengan Presiden Pertama RI, Soekarno.

"Ayah saya sedang berada di pengasingan. Dia adalah penentang Presiden Soekarno. Ayah saya, karena alasan politik, meninggalkan negara ini dan kami pun mengikutinya. Jadi, ke mana pun ayah saya pergi, dia selalu pergi, dan itulah sebabnya, pada dasarnya, setiap dua tahun, kami pindah ke negara baru," ungkap Prabowo di hadapan para undangan.

Dialog tersebut juga menyinggung selera humor Prabowo, di mana ia bercanda tentang pernah "kuliah" di Universitas Oxford dan Universitas Harvard. Momen tersebut terjadi saat Prabowo menghadiri acara bersama Fadli Zon di London, yang menarik perhatian para diplomat Inggris karena pernyataannya yang menghibur.

Forbes Global CEO Conference 2025 merupakan forum bisnis internasional yang digelar untuk ke-23 kalinya, menjadi ajang penting bagi para pemimpin ekonomi global untuk memperkuat jejaring dan menjajaki kerja sama strategis lintas negara. Penyelenggaraan forum ini di Indonesia menunjukkan perhatian positif terhadap Indonesia sebagai destinasi utama peluang investasi global.

Forum ini dihadiri oleh sekitar 400 peserta dari berbagai negara, termasuk CEO, wirausahawan, dan investor, yang membahas arah perekonomian dunia di tengah dinamika global yang terus berkembang.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement