Kamis 04 Sep 2025 19:17 WIB

Aksi BEM SI di Senayan Kondusif, Massa Bubarkan Diri dengan Damai

Para mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI mengajukan 13 tuntutan kepada DPR RI.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Erik Purnama Putra
Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025) sore WIB. Aksi itu dilakukan dengan kondusif tanpa adanya ketegangan antara peserta dan aparat kepolisian.

Pantauan Republika.co.id di lokasi, massa aksi mulai datang ke depan Gedung DPR pada Kamis sekitar pukul 16.30 WIB. Sesampainya di depan Kompleks Parlemen Senayan, para mahasiswa langsung melakukan orasi di atas mobil komando. Selain itu, sejumlah mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal.

Baca Juga

Aksi yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai kampus itu berjalan dengan kondusif. Polisi juga tidak sampai menutup akses Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung DPR. Usai menyampaikan aspirasinya, para mahasiswa itu membubarkan diri dengan tertib pada sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua Aliansi BEM SI Muzammil Ihsan mengatakan, aksi dengan tajuk "Selamatkan Indonesia" itu sengaja dilakukan karena kondisi negara sedang tidak baik-baik saja. Meski demikian, aksi itu dilaksanakan dengan damai agar aspirasi yang disampaikan benar-benar didengar oleh para wakil rakyat.

"Aksi hari ini dilaksanakan dengan tertib untuk benar-benar menyampaikan aspirasinya secara substansial. Kita ingin benar-benar menyelamatkan Indonesia," kata Muzammil.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa membawa 13 tuntutan yang ingin disampaikan kepada para wakil rakyat. Para mahasiswa mengenakan jaket almamater dari kampusnya masing-masing.

Sesampainya di depan Gedung DPR, mahasiswa itu langsung melakukan orasi. Salah satu perwakilan mahasiswa yang melakukan orasi menyebutkan 10 orang yang meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi di berbagai daerah beberapa hari belakangan. "Mereka adalah korban kebiadaban," kata dia di atas mobil komando.

Sang orator menyatakan, para mahasiswa hadir bukan untuk merasak fasilitas umum. Para mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat. "Kita sama-sama tahu, kawan-kawan kita ditangkap, ditahan. Kami mau semua dibebaskan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement