Kamis 20 Feb 2025 17:11 WIB

Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda, BEM SI Ajukan 9 Tuntutan

Mahasiswa minta efisiensi dikaji dan menolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan.

Rep: Muhyiddin Yamin/ Red: Erik Purnama Putra
Mahasiswa dari kampus di Jakarta mulai berdatangan ke Patung Kuda, Kawasan Monas, Jakarta, Kamis (20/2/2025) siang. Mereka bersiap mengikuti aksi demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Istana Negara.
Foto: Republika/Muhyiddin
Mahasiswa dari kampus di Jakarta mulai berdatangan ke Patung Kuda, Kawasan Monas, Jakarta, Kamis (20/2/2025) siang. Mereka bersiap mengikuti aksi demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Istana Negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar puncak demo 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB dengan meneriakkan lagu-lagu pergerakan.

Selain mahasiswa BEM SI, sudah hadir lebih dulu puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Universitas Nasional (Unas). Berdasarkan keterangan dari Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, ada sembilan tuntutan yang disampaikan dalam puncak demo "Indonesia Gelap"bini.

Baca Juga

Berikut sembilan tuntutan BEM SI:

1. Mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2025.

2. Menuntut transparansi status pembangunan dan pajak rakyat.

3. Menuntut evaluasi program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden RI.

4. Menolak revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) yang menurut BEM SI bermasalah.

5. Menolak dwifungsi TNI.

6. Mendorong pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) perampasan aset.

7. Menuntut peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional.

8. Menolak impunitas dan tuntaskan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

9. Menolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan sekarang.

Dalam aksi demontrasi itu, perwakilan orator satu per satu naik ke mobil komando. Salah satu orator mahasiswi dari Aliansi Mahasiswa Unas menyoroti tentang kebijakan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Apakah MBG membantu masyarakat? tentu saja tidak. Dengan danya MBG pendidikan dikesampingkan, kesehatan dikesampingkan," ujar mahasiswi berkerudung hitam dan bermasker putih tersebut.

"Mati bersama-sama melawan, tidak ada kata diam!!," teriaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement