Selasa 18 Feb 2025 17:43 WIB

Marak Mahasiswa Demo Indonesia Gelap, Ketua MPR: Boleh Saja

Penghematan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo menimbulkan kekagetan-kekagetan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI 2024-2029, Ahmad Muzani.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI 2024-2029, Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua MPR RI Ahmad Muzani memaklumi adanya aksi mahasiswa bertajuk "Indonesia Gelap" di sejumlah daerah. Pasalnya, pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto baru awal berjalan sehingga kebijakan yang dikeluarkan kerap kali membuat masyarakat kaget.

"Yang dilakukan oleh Pak Prabowo sekarang ini baru tahap awal sehingga menimbulkan kekagetan, dan seringkali reaksinya berlebihan dan kontraproduktif, tetapi sebagai sebuah reaksi, saya kira itu boleh saja," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).

Baca Juga

Menurut dia, reaksi kekagetan itu tersebut juga muncul di internal birokrasi pemerintahan atas kebijakan baru pada era pemerintahan Prabowo. Misalnya, kata dia, terkait efisiensi anggaran kementerian/lembaga yang diamanatkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

"Karena kan, sekian lama birokrasi bergerak dengan pengetatan yang relatif longgar, kemudian sekarang ada pengetatan bukan hanya, termasuk penghematan anggaran sehingga itu menimbulkan kekagetan-kekagetan itu," ucap Muzani.

Akibat kekagetan itu, lanjut dia, seringkali menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat yang salah kaprah dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. "Kekagetan itulah yang seringkali menimbulkan sikap-sikap kontraproduktif, bahkan salah dipahami atas apa yang dimaksudkan oleh pemerintah dalam hal ini oleh Presiden Prabowo. Itu yang terjadi sehingga seringkali ini disalahpahamkan," tuturnya.

Padahal, tambah dia, kebijakan itu dimaksudkan untuk kebaikan jangka panjang. Meski demikian, Muzani menegaskan, pemerintah akan mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh publik.

"Sebagai sebuah reaksi kita dengar, kita perhatikan, tapi pemerintah tetap bertekad dengan rencana awal bahwa seperti yang di pidato Pak Prabowo yang juga kalian semuanya, seluruh jutaan semua sudah mengetahui, bahwa rencana itu adalah rencana yang dimaksudkan untuk jangka panjang bagi Indonesia dan termasuk untuk kita semua," kata Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement