Kamis 04 Sep 2025 12:22 WIB

UBSI Kampus Pontianak Dorong UMKM Tambol Go Digital lewat Program Pengabdian Masyarakat

UMKM Tambol mendapat pelatihan digital dari dosen UBSI Pontianak.

Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kota Pontianak membantu UMKM Tambol mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam manajemen usaha, desain kemasan, pencatatan keuangan, hingga strategi pemasaran digital.
Foto: UBSI
Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kota Pontianak membantu UMKM Tambol mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam manajemen usaha, desain kemasan, pencatatan keuangan, hingga strategi pemasaran digital.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kota Pontianak mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan digitalisasi bagi UMKM Tambol. Kegiatan ini terlaksana berkat hibah Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun pendanaan 2025.

Kegiatan dengan judul 'Transformasi Digital Untuk Optimalisasi Biaya Produksi dan Manajemen Keuangan dengan Menerapkan Teknologi Digital Pada UMKM Tambol Dapok Punggur' ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi dengan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan era digital. Sebagai Kampus Digital Kreatif, UBSI konsisten menghadirkan program yang mendorong pelaku UMKM agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.

UMKM Tambol Dapok memproduksi kripik pisang, roti kap, dodol khas Punggur, stik bawang, stik ulat sutra, dan kue semprit. Sebelumnya, UMKM ini masih melakukan penjualan secara sederhana. Mereka menitipkan produk ke warung sekitar atau menjual saat ada pesanan saja.

Melalui program pengabdian dari UBSI, pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam manajemen usaha, desain kemasan, pencatatan keuangan, hingga strategi pemasaran digital. Ketua tim pelaksana, Ardiyansyah, menyampaikan bahwa transformasi digital ini merupakan langkah penting agar UMKM bisa tumbuh berkelanjutan.

“Penerapan aplikasi perhitungan biaya produksi ini sangat membantu UMKM dalam menghitung pengeluaran secara akurat dan transparan. Dengan begitu, mereka dapat menentukan harga jual yang tepat, tidak merugikan usaha, dan tetap kompetitif di pasar,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Kamis (4/9/2025).

Salah satu anggota tim pelaksana, Nurfia Oktaviani S menegaskan dampak dari program ini tidak hanya sebatas teknis, melainkan juga sosial. Selain mendapatkan keterampilan baru, para pelaku UMKM merasa lebih percaya diri karena mendapat pendampingan langsung dari kami.

"Rasa percaya diri ini penting untuk membangun mentalitas wirausaha yang kuat,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Kelompok UMKM Tambol Dapok, Yeni, menyambut baik pendampingan yang diberikan oleh UBSI. Dia dan anggotanya merasa terbantu dengan adanya teknologi digital ini.

"Harapannya, produk lokal bisa dipasarkan lebih luas, tidak hanya di Punggur, tapi juga regional bahkan nasional. Dengan begitu, ekonomi masyarakat bisa lebih berkembang dan nama daerah juga terangkat,” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas UMKM Tambol Dapok dalam mengelola usaha, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk menembus pasar digital. Ke depan, program ini diharapkan dapat menjadi model penerapan teknologi digital yang bisa direplikasi pada UMKM lain di berbagai daerah, sehingga mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus mendukung pembangunan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement