Sabtu 23 Aug 2025 01:30 WIB

Sekolah Rakyat Pionir Pemetaan Bakat Siswa di Indonesia

Sekolah Rakyat jadi sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan talent mapping untuk memetakan bakat siswa sejak awal masuk.

Rep: antara/ Red: antara
Mensos: Bakat siswa dipetakan sejak awal masuk Sekolah Rakyat.
Foto: antara
Mensos: Bakat siswa dipetakan sejak awal masuk Sekolah Rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa Sekolah Rakyat kini menjadi sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan talent mapping untuk memetakan bakat dan talenta siswa sejak awal masuk. Hal ini disampaikan dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jumat.

Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa sebanyak 50,5 persen siswa Sekolah Rakyat memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik, yang sejalan dengan gaya mengajar 53,5 persen guru mereka. Teknik pemetaan ini dikembangkan oleh Dr. Ari Ginanjar, pendiri ESQ Leadership Center, untuk membantu siswa diarahkan sesuai minat dan bakat masing-masing.

Data awal menunjukkan bahwa 23 persen siswa berpotensi di bidang teknik dan teknologi informasi, 23,9 persen di bidang pendidikan dan hukum, 22,9 persen di bidang kesehatan, 11,6 persen di bidang seni dan media, dan sisanya di sektor lain seperti perikanan, perkebunan, serta profesi ASN/TNI/Polri hingga presiden.

Menteri Sosial menjelaskan bahwa lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan tinggi atau langsung bekerja dan berwirausaha dengan keterampilan yang mereka miliki. Dengan karakter kuat dan keterampilan relevan, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan memutus rantai kemiskinan.

Sekolah Rakyat, yang disebut sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu, melayani siswa dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi. Selain pendidikan bermutu, sekolah ini juga terintegrasi dengan program prioritas pemerintah seperti cek kesehatan gratis, makanan bergizi gratis, jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program tiga juta rumah bagi siswa dan keluarganya.

Acara pembekalan yang dihadiri oleh 154 kepala sekolah dan 2.221 guru ini mencakup tingkat SD, SMP, dan SMA dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Kementerian Sosial menyatakan bahwa saat ini sudah ada 100 Sekolah Rakyat yang beroperasi dan ditargetkan akan bertambah menjadi 165 pada September 2025 dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement