Senin 18 Aug 2025 16:53 WIB

Israel Makin Terkucil, Australia Larang Masuk Politikus Pendukung Netanyahu Jelang Pidato

Politikus Israel Simcha Rothman dikenal pendukung pengusiran paksa warga Gaza.

Aksi ujuk rasa menuntut pemerintahan Benjamin Netanyahu mengakhiri agresi militer Israel di Gaza, Ahad (18/8/2025).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Aksi ujuk rasa menuntut pemerintahan Benjamin Netanyahu mengakhiri agresi militer Israel di Gaza, Ahad (18/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel semakin terkucil di dunia. Pemerintah federal Australia baru saja membatalkan visa politisi Israel Simcha Rothman, anggota partai sayap kanan ekstrem Israel, Mafdal-Religious Zionism, beberapa hari sebelum ia dijadwalkan tiba di untuk sebuah acara pidato.

Rothman, yang partainya merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah mendorong pengusiran warga Palestina dari Gaza, dan membantah klaim kelaparan di wilayah tersebut.

Baca Juga

Pada Mei, Rothman mengatakan kepada Channel 4 Inggris bahwa Inggris seharusnya membiarkan warga Palestina 'melarikan diri' dari Gaza. "Jika tidak, Anda membantu dan bersekongkol dengan organisasi teroris yang menggunakan mereka sebagai tameng manusia," katanya.

Ia menambahkan bahwa para pengungsi tersebut tidak boleh diterima di Israel, karena mereka adalah musuh. "Dan menurut hukum internasional, perjanjian tentang pengungsi di masa perang, Anda tidak boleh membiarkan mereka menaklukkan negara Anda dengan pengungsi," katanya.

Seperti dilaporkan oleh ABC, politikus Israel itu dijadwalkan berpidato di berbagai acara di Australia dalam beberapa hari, termasuk acara di Sydney Kamis depan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Australia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement