Ahad 17 Aug 2025 17:59 WIB

Gagal Dapat Tiket, Pasangan Asal Pati Tetap Antusias Ikuti Upacara di Depan Istana

Mereka berharap dapat menyaksikan langsung Presiden Prabowo.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Hasanul Rizqa
Niko Adi (27 tahun) dan Rani (27 tahun) beserta anak di Jakarta, Ahad (17/8/2025).
Foto: Republika/M Noor Alfian C
Niko Adi (27 tahun) dan Rani (27 tahun) beserta anak di Jakarta, Ahad (17/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jauh-jauh dari Pati, Jawa Tengah, sepasang suami istri bersemangat mengikuti rangkaian acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI di Istana Merdeka. Keduanya yakni Niko Adi (27 tahun) dan Rani (27 tahun), bersama dengan anak mereka, tiba di Jakarta pada Ahad (17/8/2025) subuh.

Semangat Niko sekeluarga tak surut walaupun tak kebagian tiket saat pendaftaran daring beberapa waktu lalu. Alhasil, mereka mesti rela menyaksikan upacara bendera dari luar area Istana Merdeka, Jakarta.

Baca Juga

“Dari Pati---yang kemarin viral tuh---kami datang ke sini buat lihat (upacara bendera di Istana Merdeka --Red). Pertama kali kasih lihat ke anak soal upacara bendera,” ujar Niko kepada Republika, Ahad(17/8/2025).

Ia mengaku sempat ikut dalam perebutan tiket secara daring atau yang kerap disebut sebagai "ticket war." Namun, Niko pada akhirnya tak berhasil mendapatkan akses.

“Kemarin sempat ikut, enggak dapat (tiket). Tapi, tetap datang untuk lihat suasana di sini. Seru,” katanya.

Meski gagal mengantongi tiket, antusiasme keluarga muda asal Pati itu tak surut. Mereka berencana tinggal di Jakarta selama dua hingga tiga hari ke depan. Kemudian, Niko sekeluarga akan kembali ke kampung halaman. Pria ini juga bertekad akan mengikuti gelaran upacara bendera di Istana Merdeka pada 17 Agustus tahun mendatang.

“Kalau sama anak dan istri, ini pertama kali. Kalau saya pribadi, sudah sering ke sini,” kata Niko.

“Tetap ikut lagi. Tetap mencoba terus. Karena ingin masuk ke Istana, rasakan suasana upacara langsung,” ujar dia menambahkan.

Rani mengaku sempat berharap dapat menyalami langsung Presiden RI Prabowo Subianto pada momen 17 Agustus tahun ini. Harapannya, sang Kepala Negara akan keluar dari Istana Merdeka untuk menyalami atau sekedar menyapa warga biasa di luar area tersebut.

“Iya, aku juga ingin salaman sama Pak Prabowo, tapi enggak kebagian. Karena banyak juga masyarakatnya (yang datang ke lokasi),” katanya.

Pada hari ini, Presiden RI Prabowo Subianto memimpin langsung Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Momentum bersejarah ini sekaligus menjadi peringatan ke-80 tahun kemerdekaan Indonesia yang pada tahun ini mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”

Upacara dimulai dengan laporan Komandan Upacara Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury kepada Presiden Prabowo selaku inspektur upacara. Tak lama berselang, dentuman meriam sebanyak tujuh belas kali, disertai bunyi sirene panjang, menggema menandai dimulainya Peringatan Detik-Detik Proklamasi.

Momen khidmat terjadi ketika Prabowo membacakan langsung naskah proklamasi yang 80 tahun silam dikumandangkan oleh Proklamator Sukarno. Usai pembacaan, RI 1 memimpin segenap peserta upacara untuk mengheningkan cipta guna mengenang jasa para pahlawan.

Selanjutnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar memandu pembacaan doa, menghadirkan suasana syahdu di halaman Istana Merdeka. Prosesi berlanjut dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tim “Indonesia Berdaulat.”

Bianca Alessia Christabella Lantang, perwakilan Sulawesi Utara, dipercaya membawa bendera Merah Putih. Dia didampingi El Rayyi Mujahid Faqih dari Kalimantan Timur sebagai pembentang, Farrel Argantha Irawan dari DKI Jakarta sebagai pengerek, dan Arka Bintang Is’adkauthar dari Jawa Timur sebagai Komandan Kelompok 8.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement