Ahad 17 Aug 2025 17:44 WIB

Tasyakuran Kemerdekaan di PP ISNU, Pertanyaan 'Merdeka untuk Apa' Mengemuka

Para peserta diajak merenungkan kembali makna kemerdekaan di era kini.

Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menggelar Tasyakuran Kemerdekaan di kantor pusat ISNU, Kramat Kwitang 13, Jakarta, Sabtu (16/8/2025) malam.
Foto: dokpri
Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menggelar Tasyakuran Kemerdekaan di kantor pusat ISNU, Kramat Kwitang 13, Jakarta, Sabtu (16/8/2025) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menggelar Tasyakuran Kemerdekaan di kantor pusat ISNU, Kramat Kwitang 13, Jakarta, Sabtu (16/8/2025) malam.

Rangkaian acara dihadiri puluhan peserta, terdiri dari pengurus harian dan departemen PP ISNU. Dalam kegiatan ini, acara dibuat cukup menarik.

Mulai dari menggelar diskusi via podcast dengan tema 'Merdeka untuk Apa?' dan dilanjutkan dengan ISNUkustik serta Monolog pembacaan puisi. Penampilan ini dibawakan oleh ISNU muda yang juga aktif di teater Korek.

Dalam diskusi podcast, tema 'Merdeka untuk Apa' diisi oleh beberapa narasumber dari internal ISNU. Mereka memaksimalkan talenta pengurus yang memiliki keahlian sesuai bidang kerjanya.

Mulai dari Sekretaris Umum, Pengurus Harian sampai Pengurus Departemen, mendapatkan porsi untuk berbicara. Podcast dibagi dua sesi, sesi pertama diisi oleh Skretaris Umum Wardi Taufik dan Nur Angsih S Hasan yang berbicara soal kepemudaan.

Kemudian, sesi kedua dilanjutkan dengan narasumber dari Kementerian Agama, Ahmad Basir.

"Kami menggelar kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang sudah mencapai 80 tahun. Semangat dari ISNU dikobarkan, agar generasi penerus bangsa ini bisa terus mengingat jasa-jasa muassis NU, pendiri bangsa, dan para pahlawan," kata Ketua Umum PP ISNU Prof Kamaruddin Amin.

Hal senada diutarakan oleh Sekretaris Umum PP ISNU Wardi Taufik. Dia menyebutkan, bahwa ISNU menggelar kegiatan tersebut untuk bisa mewariskan kepada generasi mudanya tentang semangat mengisi kemerdekaan.

"Merdeka untuk Apa ini bertujuan menjaga semangat dan menyadarkan kita semua tentang tujuan bangsa ini berdiri. Menciptakan masyarakat adil dan makmur. ISNU pun siap mendukung program pemerintah dan berkolaborasi untuk menyukseskan Astacita," katanya dalam siaran pers, Ahad (17/8/2025).

Melalui format yang kreatif sekaligus mendalam, para peserta diajak merenungkan kembali makna kemerdekaan di era kini. Bukan sekadar bebas dari penjajahan, melainkan juga bagaimana mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata bagi bangsa.

'Merdeka Untuk Apa?', lanjut Wardi, perlu terus diajukan oleh generasi muda agar kemerdekaan tidak berhenti pada simbol dan seremoni, tetapi terwujud dalam keadilan sosial, kesejahteraan, serta keberdayaan rakyat.

Untuk komitmen tersebut, Wardi menyampaikan pesan Ketua Umum PP ISNU, Prof Kamaruddin Amin bahwa ISNU bisa menjadi ruang terbaik untuk menjadikan diri kita lebih berdampak bagi kemaslahatan ummat.

Sementara itu, Dr Ahmad Basir, ketua PP ISNU, menekankan pentingnya menyegarkan kembali kesadaran kita mengenai pentingnya pendidikan dan karakter bagi kalangan generasi muda. Bahwa merdeka bukan hanya slogan, melainkan tanggung jawab untuk terus mengembangkan pendidikan yang lebih baik agar bangsa ini lebih kompetitif untuk dunia global.

Kegiatan kemudian dilanjutkan kembali dengan musikalisasi puisi. Acara itu menjadi makin menarik seiring dibawakannya karya Chairil Anwar berjudul Persetujuan dengan Bung Karno. Dalam kegiatan tersebut, peserta dari ISNU terhanyut dengan materi yang dibawakan karena bisa masuk ke dalam benak seluruh yang hadir.

Setelah rangkaian kegiatan diskusi serta musikalisasi puisi, puncak acara tasyakuran kemerdekaan ditutup dengan doa dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dengan warna merah putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement