Sabtu 09 Aug 2025 22:23 WIB

Pilkada Ulang Pangkalpinang, Cawalkot Saparudin Nangis Saat Debat Mengetahui Kakaknya Wafat

Cawalkot Saparudin tetap sampaikan visi misi meski dengar kabar sang kakak wafat.

Calon Wali Kota Pangkalpinang Saparudin menahan tangis mengetahui kakaknya wafat menjelang debat pilkada.
Foto: antara
Calon Wali Kota Pangkalpinang Saparudin menahan tangis mengetahui kakaknya wafat menjelang debat pilkada.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Sesaat sebelum menjalani debat terbuka Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025, kabar duka diterima Calon Wali Kota Saparudin, atau Prof Udin. Sang kakak tercinta, Hj Zurlia binti Masyarif, menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (8/8/2025), sekitar pukul 18.45 WIB.

Dalam pernyataan singkat yang disampaikan kepada media usai sesi debat, Prof. Udin tak kuasa menahan air mata. Ia mengungkapkan, almarhumah yang wafat di usia 70 tahun merupakan sosok yang bukan sekadar saudara, melainkan juga pengganti figur seorang ibu dalam hidupnya.

Baca Juga

“Beliau yang membesarkan saya. Beliau menggantikan peran ibu, membiayai saya kuliah dari awal hingga saya bisa menjadi seperti sekarang,” ujar Prof Udin dengan suara bergetar.

Kepergian sang kakak di tengah perjuangannya untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Pangkalpinang menjadi momen yang sangat emosional, baik bagi dirinya maupun para pendukung yang hadir. Suasana haru tidak dapat diaembunyikan di arena debat malam ini.

Meski dalam suasana duka, namun Prof Udin tetap hadir di panggung debat, menyampaikan visi dan misinya dengan tenang dan penuh semangat dan keceriaan. Hal ini diakui Prof Udin mewakili penghormatan terakhir untuk kakaknya yang sangat berjasa dalam hidupnya.

Dukungan dan doa dari para simpatisan pun mengalir. Banyak yang menilai sikap Prof Udin sebagai bentuk keteguhan dan dedikasi dalam perjuangannya membangun Pangkalpinang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement