REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia senior sudah melangkah cukup jauh. Perjuangan tim asuhan Patrick Kluivert akan berlanjut di putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda akan bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
Pada 8-14 Oktober mendatang, peluang lolos langsung dengan menjadi juara grup B dinilai cukup berat. Dilihat secara rangking peringkat FIFA Indonesia paling rendang masih diatas 100 tepatnya posisi 118 per penilaian 10 Juli 2025. Arab Saudi di posisi 58 dan Irak setingkat di bawahnya yakni peringkat 59.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengakui, peluang Indonesia memang berat. Ini disampaikannya dalam wawancara dengan pengamat sepak bola Binder Singh dalam alun Youtube-nya yang disiarkan Senin (3/8/2025). "Bahkan kalau melihat analisa dari Chat GPT serem banget. Irak peluangnya 55 persen, Arab Saudi 38 persen dan Kita Indonesia hanya di angka 7 persen saja," kata dia.
"Melihat itu semua bukan artinya kita pesimis, itu memang realita. Kita sebagai ketua umum, apakah langsung menyerah, minta maaf. Tentu saja tidak, kita jangan kalah dulu sebelum pertandingan. Saya figur ambisius di pekerjaan. Sebagai Ketum, berusaha mati-matian siapkan tim," ujarnya.
Ada tiga yang dilakukan PSSI untuk persiapan putaran empat. Pertama, PSSI mendatangkan kembali pemain yang berposisi lini depan.
"Dalam pekan ini surat menyurat dengan pemain kami dapat, dari pemain dan orang tua. Akan ada interview mereka dengan pelatih. Untuk Mauro Zijlstra, Presiden Prabowo sudah kirim surat ke DPR, tapi DPR masih reses, nanti akan bareng dengan dua pemain tambahan," kata Erick.
Kedua, PSSI menyiapkan uji coba melawan tim asal Timur Tengah. PSSI mencarikan lawan yang mirip, rencananya Kuwait dan Lebanon pada awal September. Untuk lokasi tidak di Jakarta, tetapi di Gelora Delta Sidoarjo. Sebab, kata Erick, banyak pemain yang belum pernah merasakan atmosfer stadion di luar Jakarta.
"Yang ketiga, menjaga pemain timnas Indonesia saat ini jangan sampai ada yang cedera. Tetapi ini kan agak sulit, karena mereka main di klub yang menggaji mereka," kata dia.
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Erick juga mengungkapkan sebelum ditunjuk Arab Saudi dan Qatar jadi tuan rumah oleh AFC. Indonesia juga mengajukan diri menjadi tuan rumah putaran keempat. Menurut Erick, PSSI sebelumnya pernah meminta agar Indonesia menjadi tuan rumah.
"Kita mendapat dukungan Presiden Prabowo yang sudah tanda tangani surat jadi tuan rumah putaran empat, tetapi ditolak, diberikan ke ranking yang lebih tinggi," ujar Erick.
View this post on Instagram