Ahad 27 Jul 2025 14:13 WIB

15 Ribu Penerima Bansos di Jakarta Pemain Judol, Pramono: Bantuan Akan Dialihkan

Pemprov Jakarta masih terus berkoordinasi dengan PPATK.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Foto: Bayu Adji Prihammanda/Republika
Gubernur Jakarta Pramono Anung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap terdapat lebih dari 600 ribu pemain judi daring atau online (judol) di Jakarta. Sebagian dari pemain judol itu adalah mereka yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos). 

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap penyaluran bansos agar lebih tepat sasaran. Salah satu langkah yang tengah dilakukan adalah meninjau kembali kelayakan penerima bansos, khususnya yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judol. 

Baca Juga

“Bantuan sosial ditujukan bagi warga yang benar-benar membutuhkan. Jika ditemukan adanya keterlibatan dalam praktik judi online, maka bantuan akan dialihkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan,” kata Pramono, dikutip Republika Ahad (27//7/2025). 

Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta saat ini masih terus berkoordinasi dengan PPATK untuk mendapatkan informasi yang komprehensif terkait pemain judol. Pasalnya, dari data PPATK, ada lebih dari 600 ribu pemain judol di wilayah Jakarta.

“Kami ingin memastikan bahwa dana bantuan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, untuk memenuhi kebutuhan pokok dan meningkatkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat,” kata dia.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, berdasarkan data 2024, terdapat 602.419 orang warga Jakarta yang teridentifikasi sebagai pemain judol. Total nominal transaksi deposit judol itu mencapai Rp 3,12 triliun dalam 17,5 juta kali transaksi.

"Di antara 602 ribu orang tersebut, terdapat 15.033 warga Jakarta sebagai penerima bansos yang masuk ke daftar pemain judi online periode tahun 2024 tersebut. Total nominal transaksi judol dari kelompok ini sejumlah Rp 67 miliar dalam 397 ribu kali transaksi sepanjang tahun 2024," kata Ivan saat dikonfirmasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement