Jumat 18 Jul 2025 08:20 WIB

Mantan Rektor UGM Tarik Ucapan dan Minta Maaf ke Jokowi Sebut tak Lulus Sarjana

Prof Sofian Effendi menyebut, IPK 2, Jokowi harusnya tak lulus sarjana di UGM.

Foto kopi ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dipajang di Graha Inovasi Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (19/12).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Foto kopi ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dipajang di Graha Inovasi Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) peridoe 2002-2007, Prof Sofian Effendi mencabut pernyataannya terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Hal itu berdasarkan surat yang viral dan ditandatanganinya.

"Terkait informasi yang tersebar dari live streaming di kanal Youtube Langkah Update dengan judul 'Mantan Rektor UGM Buka-bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002-2007! Ijazah Jokowi dan Kampus UGM! pada tanggal 16 Juli 2025 tentang ijazah atas nama Bapak Joko Widodo, saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas," kata Sofian dalam suratnya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Baca Juga

Atas dasar itu, ia menarik ucapan dalam siaran di channel Balige Academy, yang salah satunya menyebut, Jokowi tidak lulus evaluasi akademik pada tahun 1982. Bahkan, Sofian menyinggung, skripsi Jokowi tidak pernah diuji dan diduga hasil mencontek pidato seorang dekan.

Selain itu, juga menyampaikan, indeks prestasi kumulatif (IPK) Jokowi tak sampai 2. Jika sistem berjalan normal saat itu, kata dia, Jokowi seharusnya tidak lulus. Konsekuensinya, Jokowi bukan Sarjana Kehutanan, melainkan hanya bergelar sarjana muda (BSc).

"Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal Youtube tersebut ditarik dari peredaran. Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan dalam wawancara tersebut," kata Sofian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement