Senin 14 Jul 2025 16:47 WIB

Jokowi Curiga Ada Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran

Jokowi memastikan hanya akan menunjukkan ijazah asli keluaran UGM di pengadilan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (tengah) di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (tengah) di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mencurigai adanya agenda politik besar di balik isu ijazah palsu yang menyeret namanya. Apalagi, kasus ijazah palsu marak terjadi berbarengan dengan wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak sulungnya.

Adapun dorongan pemakzulan Gibran dilakukan oleh sejumlah purnawirawan TNI yang dimotori mantan wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fahcrul Razi. Fachrul merupakan mantan menteri agama (menag) era Jokowi.

Baca Juga

"Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik. Di balik Iya. Isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi data ditemui awak media di kediamannya kawasan Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025).

Menurut dia, isu-isu tersebut diduga dimanfaatkan pihak tertentuuntuk menurunkan reputasi dan melemahkan warisan politik yang ditinggalkan setelah tidak lagi menjabat. Meskipun begitu, Jokowi merasa biasa-biasa saja terhadap isu yang berkembang di masyarakat tersebut.

"Ini perasaan politik saya mengatakan, ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade yang buat saya biasa biasa saja," ucap gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement