REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 1.673 kuota murid baru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Cirebon masih belum terpenuhi. Karenanya, sejumlah SMP Negeri masih kekurangan siswa.
Di Kabupaten Cirebon terdapat 80 SMP Negeri dengan daya tampung mencapai 22.292 siswa. Namun hingga SPMB tahap kedua berakhir, siswa yang tertampung di SMP Negeri pada SPMB 2025 baru mencapai 20.619 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto, mengatakan, pihaknya berupaya terus melakukan optimalisasi untuk mengatasi kondisi tersebut. Proses opimalisasi itu masih berlangsung hingga 19 Juli 2025.
“Optimalisasi ini diperuntukkan bagi anak-anak yang belum terdaftar di sekolah manapun. Sedangkan bagi yang sudah masuk di sekolah negeri ataupun swasta, tidak bisa mengikuti optimalisasi ini,” ucapnya.
Upaya optimalisasi itu mulai membuat kekurangan jumlah murid di SMP Negeri cukup teratasi. Contohnya di SMPN 1 Talun, saat SPMB tahap 2 ditutup, masih kekurangan 18 murid baru. Namun melalui optimalisasi, jumlah murid baru bertambah 11 murid.
“Jadi di SMPN 1 Talun sekarang kekurangan siswanya tinggal tujuh anak lagi,” katanya.