REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengapresiasi pelaksanaan Hijriah Food Festival 2025 yang digelar di Halaman Masjid TSM Bandung, sebagai ajang mempererat persahabatan antarbangsa melalui kekayaan kuliner dan penguatan ekonomi umat. "Hijriah Food Festival membuktikan bahwa kuliner adalah bahasa universal yang menyatukan bangsa. Dari dapur Nusantara, Tiongkok, hingga Timur Tengah, kita diajak menikmati warisan yang lezat dan penuh makna," kata Farhan di Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (14/7/2025).
Menurut dia, kegiatan itu tidak hanya memperlihatkan keberagaman rasa, tetapi juga menjadi cermin kolaborasi budaya yang telah lama tumbuh di Kota Bandung. Farhan mencontohkan, kawasan Cibadak dan Jalan Sudirman sebagai representasi perpaduan kuliner Sunda dan Tiongkok.
"Ini wajah sejati Bandung sebagai kota kreatif yang inklusif, terbuka, amanah, dan agamis. Kami membangun kota ini bukan hanya lewat infrastruktur, tapi melalui partisipasi masyarakat, kreativitas, dan ekonomi berbasis komunitas," ujar Farhan.
Dia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendukung penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya kuliner halal dan industri kreatif. Dukungan tersebut, kata Farhan, diwujudkan melalui berbagai program seperti inkubator bisnis, pelatihan digital, kemudahan perizinan, dan fasilitasi sertifikasi halal.
"UMKM adalah nadi perekonomian daerah. Di Bandung, kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita, nilai, dan warisan budaya. Kita wajib jaga dan dukung bersama," kata politikus Partai Nasdem tersebut.
Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi Thohir menjelaskan, Hijriah Food Festival merupakan wujud kerja sama erat Indonesia dan Tiongkok dalam bidang budaya, kuliner, serta penguatan ekonomi umat. "Kami dari Kadin bersama Republika sudah tiga tahun menyelenggarakan acara ini khusus menyambut tahun baru Islam. Tahun lalu menampilkan seni Islam dari Tiongkok, tahun ini temanya kuliner," kata Boy Thohir.