REPUBLIKA.CO.ID, QOM -- Citra satelit terbaru menunjukkan pekerjaan sedang berlangsung di fasilitas nuklir Iran di Fordow, fasilitas nuklir yang dibom Amerika Serikat (AS) pada 22 Juni lalu. Menurut laporan CNN, Selasa (1/7/2025), citra satelit didapatkan oleh Maxar Technologies pada Ahad (29/6/2025).
Menurut Maxar, "(Citra satelit) mengungkap aktivitas tengah berlangsung di dan dekat ventilasi dan lubang-lubang yang diakibatkan oleh serangan pekan lalu terhadap kompleks pengayaan bahan bakar Fordow."
Gambar menunjukkan, "sebuah ekskavator dan beberapa personel ditempatkan segera di dekat terowongan utara di atas kompleks bawah tanah. Sebuah crane terlihat beroperasi di pintu masuk lubang."
Menurut Maxar, beberapa kendaraan tambahan juga terlihat di bawah punggung bukit dan diparkir di sepanjang jalur yang dibangun untuk mengakses lokasi. Diketahui, pekan lalu, pesawat pengebom B-2 menjatuhkan selusin bom di fasilitas nuklir Fordow dan Nataz, sementara rudal Tomahawk diluncurkan dari kapal selam AS menargetkan fasilitas nuklir di Isfahan.
Menurut Juru Bicara Staf Kepala Operasi Gabungan, Dan Caine, bom-bom manargetkan batang-batang ventilasi di Fordow. Dalam taklimat di Pentagon pekan lalu, Caine mengatakan bom yang dijatuhkan di Fordow, "ditujukan untuk memasuki terowongan utama, menuju ke bawah ke dalam kompleks dengan keepatan 1.000 kaki per detik, dan meledak di ruang target."
Mantan pemeriksa nuklir, David Albright, yang kini memimpin Institut Sains dan Keamanan Internasional, mengatakan, bahwa citra gambar dari Fordow pada Sabtu pekan lalu menunjukkan, "Iran secara aktif mengerjakan perbaikan ventilasi terowongan yang terdampak dua bom MOP."
Menurut Albright, aktivitas di Fordow termasuk penimbunan kembali kawah-kawah, dan asesmen kerusakan, dan pengambilan samel radiologi.
"Kami telah mengobservasi bahwa Iran juga secara cepat memperbaiki kerusakan kawah di jalur masuk ke pintu utama. Namun, belum ada indikasi adanya upaya membuka kembali pintu-pintu masuk terowongan-terowongannya," kata Albright.