Senin 30 Jun 2025 09:23 WIB

Iran Sudah Tahu AS akan Bom Fasilitas Nuklir 2 Jam Sebelumnya

Diketahui serangan AS dilancarkan pada Ahad (22/6/2025) dini hari.

Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan jalur terowongan di Pusat Tekonologi Nuklir Isfahan di Iran, Selasa (24/6/2025) setelah serangan udara terbaru.
Foto: Maxar Technologies via AP
Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan jalur terowongan di Pusat Tekonologi Nuklir Isfahan di Iran, Selasa (24/6/2025) setelah serangan udara terbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTOn -- Seorang mantan penasihat Departemen Pertahanan AS mengungkapkan bahwa Washington telah memperingatkan Teheran dua jam sebelum serangan ke fasilitas nuklir Iran dilancarkan. Diketahui serangan AS dilancarkan pada Ahad (22/6/2025) dini hari.

"Biar jelas, Amerika Serikat memperingatkan Iran dua jam sebelum mengebom fasilitas nuklir mereka bahwa serangan akan datang,” kata Kolonel (purn.) Douglas Macgregor di platform X.

Baca Juga

Pada 13 Juni malam, Israel melancarkan operasi militer ke Iran dengan tuduhan bahwa Teheran menjalankan program nuklir militer secara rahasia. Serangan udara dan penyusupan kelompok sabotase menargetkan fasilitas nuklir, para jenderal dan ilmuwan nuklir terkemuka, serta pangkalan udara Iran.

Iran membantah tuduhan itu dan melakukan serangan balasan ke Israel. Kedua pihak saling menyerang selama 12 hari. AS sempat ikut campur dengan melancarkan satu kali serangan ke fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni malam.

Sebagai balasan, Iran lalu menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada 23 Juni malam. Iran menegaskan bahwa serangan itu tidak dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan.

Presiden AS Donald Trump kemudian mengatakan dirinya berharap serangan Iran ke pangkalan militer itu sekadar “pelampiasan” dan membuka jalan bagi perdamaian di Timur Tengah.

Dia juga mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang secara resmi mengakhiri perang selama 12 hari.

 

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement